Senin, 03 Oktober 2016

MANAJEMEN OPERASIONAL_perencanaan produksi_keompok2



MAKALAH PERENCANAAN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASIONAL

Dosen pengampu:
Bernis
Nama kelompok:
Azizah  (412150006)
Bayu aji mulyanto (412150007)
Siska (4121500
Muhammad rizqI (4121500
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Peradaban Bumiayu
2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan  produksi  merupakan area yang sangat penting dalam pembuatan keputusan level strategis perusahaan, khususnya dalam perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki

perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan (Nasution,1999).

Penentuan  jumlah  optimal  produk  yang  akan  diproduksi menjadi kunci bagi perencanaan produksi yang tepat. Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat ke berhasilan mata rantai pasokan ( supply chain) produk dalam memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan mengharapkan tidak terjadi kekurangan produk ( shortage ) yang berakibat akan kehilangan kesempatan untuk menjual produk (lost sales ) namun juga tidak berharap terjadi kelebihan produk yang berakibat biaya  inventory  akan meningkat. 

Perencanaan  produksi  akan  mudah  dibuat  bila  tingkat permintaan diasumsikan bersifat pasti ( fixed ). Akan tetapi, kondisi ini sangat jarang terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata tingkat permintaan seringkali bersifat tidak pasti ( uncertainty ). Oleh karena itu, ketidakpastian permintaan menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam proses perencanaan produksi.



1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari perencanaan produksi..?

b. apa unsur-unsur perencanaan produksi..?

c. apa fungsi perencanaan produksi...?




1.3. Tujuan

Megetahui pengertia dari pengertian perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan produksi serta mengetahui apa fungsi perencanaan produksi tersebut.


1.4. Manfaat

Menambah pengetahuan tentang perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan produksi serta fungsi perencanaan produksi tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Produksi

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan

Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan.  Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan. Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan  yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard  yang ditetapkan.


2.2. Proses Perencanaan Produk

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu.Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan:

Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan.

Kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan).

Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.

Waktu dan urutan proyek.


2.3. Unsur-unsur Perencanaan

Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus mempunyai  tujuan yang jelas dan mudah dimengerti. Perencanaan harus terukur  dan mempunyai standard tertentu.

Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective  kebenarannya bahwa pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka tetapi  suatu perhitungan berdasarkan data yang objective.  Walau perencanaan mengandung unsur dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada suatu  standard  yang terukur. Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi.

2.4. Fungsi  Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
         Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan. Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi  dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan  mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.

         Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan tanggungjawabnya sesuai  dengan sistem, maka setiap  personal  disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan.  Dengan demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi  bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem  yang diterapkan.

          Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi yang ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru. Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi. Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan.  Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan (Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian perencanaan.

          Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya  dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang,  tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya  apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis

         Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini.  Pengukuran perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang objectif.


2.4. Fungsi pengendalian persediaan

Persediaan adalah barang milik perusahaan  dengan maksud untuk dijual (barang jadi) atau barang dalam process produksi atau barang yang menunggu penggunaannya dalam process produksi (bahan baku).  Fungsi dasar pengendalian persediaan baik bahan baku, barang dalam proses  maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi tersebut meliputi proses berurutan  mulai dari timbulnya kebutuhan, pembelian, pengolahan, delivery.  Permasalahan utama  persediaan  yang timbul yaitu bagaimana fungsi tersebut  dapat mengatur persediaan sehingga setiap permintaan dapat dilayani akan tetapi  biaya persediaan harus minimum. Bila persediaan cukup banyak, permintaan dapat segera dilayani akan tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan menjadi sangat mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk menentukan nilai persediaan. Menentukan nilai persediaan sangat tergantung kepada jenis perusahaan, modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk mendapatkan barang tersebut. Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan  oleh persediaan yaitu :

A. Biaya Pembelian.

Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya  penyimpanan. Disamping itu jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut membutuhkan  ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang relative lama.

B. Biaya penyimpanan

Biaya  penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang  yang diperlukan untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan,  serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
 Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga  dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan  alokasi  akan investasi yang lain akan terhambat  atau  dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
 Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan  pelanggan pada waktu yang akan datang  maka  persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk.

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

3.2. SARAN

Jika suatu ingin rasanya menciptakan sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti.





DAFTAR PUSTAKA

http://file2shared.wordpress.com/perencanaan-produk/

http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/perencanaan-produksi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar