Selasa, 11 Oktober 2016

makalah perancanaan produksi_kelompok2

PERENCANAAN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASIONAL


DOSEN PENGAMPU:
Yulis Maulida Berniz, SE.M.M

NAMA KELOMPOK:
Azizah (412150006)
Bayu Aji Mulyanto (412150007)
Siska (412150600
Muhammad Rizqi (4121500


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Perencanaan Produksi”. Guna memenuhi tugas mata kuliah  Manajemen Operasional Lanjutan.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepad semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karen itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun yang dtunjukan demi kesempurnan makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap agar Buku ini bermanfaat bagi semua pembaca, Amin..












DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB PENSDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
BAB PERMASALAHAN
2.1.  Perencaaan produksi
2.2.  Tujuan Perencanaan Produksi
2.3.  Karakteristik Perencanaan Produksi
2.4.  Perencanaan Agregat
2.5.   Strategi Perencanaan Agregat
2.6. Strategi Perencanaan Agregat Secara Murni (Pure Strategy)
2.7. Strategi Perencanaan Agregat Secara Gabungan (Mixed Strategy)
2.8.  Nilai dari Aturan – aturan Pengambilan Keputusan (The Value of Decision Rules).
2.9.  Ongkos – ongkos
2.10.  Metode – Metode Perencanaan Agregat
2.11.  Perencanaan Agregat dengan Metode Grafis
2.12. Perencanaan Agregat Metode Tabular ( model transportasi ) Metode transportasi digunakan untuk model program linier. 
2.13. Perencanaan Agregat dengan Metode Programma Linier

BAB PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka



BAB
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Penentuan jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi perencanaan produksi
yang tepat. Perencanaan produksi dilakukan dengan maksud memenuhi permintaan pada tingkat biaya yang minimum. Kegiatan produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan jumlah permintaan. Bahan baku merupakan salah satu masukan yang akan diproses untuk menghasilkan produk. Perencanaan
dan pengendalian produksi memiliki peranan yang penting dalam pengelolahan persediaan, kapasitas dan penjadwalan. Pengelolahan persediaan bertujuan minimisasi biaya dan kerusakan produk atau bahan, perencanaan kapasitas dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses produksi dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaan yang minimum.
            Dengan adanya banyak sumber daya yang tersedia dapat membantu secara langsung perencanaan suatu manufaktur dalam hal produksi sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dalam waktu tertentu. Perencanaan produksi bertujuan untuk menyesuaikan produksi dengan sumber keputusan untuk  memenuhi permintaan konsumen yang akan datang, seperti kapasitas produksi, pembatasan tenaga kerja dan pembatasan waktu lembur yang mana permasalahan tersebut merupakan masalah optimisasi. Tujuan lain dari perencanaan produksi untuk meminimalkan biaya total atau memaksimalkan keuntungan.
            Model matematika untuk perencanaan produksi secara luas diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu model deterministik dan model stokastik. Model deterministik mengasumsikan bahwa data sudah diketahui dan model stokhastik menggunakan tebakan terbaik dari nilai ketidakpastian. Dasar dari model kuantitatif dikembangkan dengan peramalan variabel ketidakpastian seperti permintaan, model deterministik akan menyelesaikan nilai rata-rata atau kejadian terburuk. Solusi dari nilai rata rata yaitu tidak memenuhi batas eror untuk satu penyelesaian dan kejadian terburuk dapat menghasilkan formulasi yang sederhana
B.Rumusan masalah
Masalah yang akan muncul pada suatu manufaktur adalah adanya ke tidak pastian permintaan, ketidakpastian produksi dan ketidakpastian banyaknya tenaga kerja sehingga menghambat perkembangan sebuah manufaktur, sehingga perlu di bentuk model stokastik untuk perencanaan produksi yang dapat memberikan
solusi yang optimal.

C.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model perencanaan produksi terpadu dengan meminimalkan biaya pada suatu manufaktur yang sedang berkembang sehingga memberikan solusi yang optimal

















BAB
PERMASALAHAN

2.1.  Perencaaan produksi
Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen teras ( top management ) dan manufaktur. Di samping itu juga,perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk produksi. Beberapa fungsi lain perencanan produksi adalah :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa rencana strategis perusahaan
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana startegis
6.Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.

2.2.  Tujuan Perencanaan Produksi
   Tujuan perencanan produiksi adalah:
1.Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas prduksi yaitu sebaga referensi perencanaan lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.
2.Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaansumber dayadapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.
3.Meredam ( stabilisasi ) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.

2.3.  Karakteristik Perencanaan Produksi
Agar manajemen teras dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa harus rinci, maka perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili (agregat). Satuan unit yang dipakai dalam perencanaanproduksi bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain. Hal ini bergantung dari jenis produk seperti : ton, liter, kubik, jam mesin atau jam orang.Jika satuan menitsudah ditetapkan maka faktor konversi harus ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan deperatemen lainnya seperti departemen pemasaran dan akuntansi. Satuan unit di atas harus dikonversikan dalam bentuk satuan rupiah. Disamping menjaga faktor konversi diperlukan untuk menterjemahkan perencanaan produksi ke jadwal produksi induk produksi.
Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang, biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti ekspansi, pembelian mesin. Proses peramalan telah memberikan informasi mengenai besarnya permintaan akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah membuat rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua permintaan dari hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang dimiliki tidak mencukupi. Pada dasarnya perencanaan produksi adalah upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi yang layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi Banyak metode yang dapat dilakukan untuk maksud tersebut, salah satunya adalah perencanaan agregat yang akan dijelaskan pada buku ini.

2.4.  Perencanaan Agregat.
Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam perencanaanproduksi. Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksi dapat dilakukan dengan menggunakan satuan produk penggantisehingga keluaran dari perencanaan produksi tidak dinyatakan dalam tiap jenis produk (inidividual produk).
Jadi di dalam perencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentuk individual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan agregat ini dilakukan mengingat keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh antara lain :
a. Kemudahan dalam pengolahan data

Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukan untuk setiap individual produk. Keuntungan ini akan semakin terasa jika pabrik tempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.
b.Ketelitian hasil yang didapatkan
Dengan hanya mengolah satu jenis data produk maka kemungkinan untuk menerapkan metode yang canggih semakin besar sehingga ketelitian hasil yang didapatkan semakin baik.
c. Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.

2.5.   Strategi Perencanaan Agregat
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan perencanaan yaitu dengan melakukan manipulasi persediaan, laju produksi, jumlah tenaga kerja, kapasitas atau variabel terkendali lainnya. Jika perubahan dilakukan terhadap suatu variabel sehingga terjadi perubahan laju produksi disebut sebagai strategi murni (pure strategy). Sebaliknya, strategi gabungan (mixed strategy), merupakan gabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh perencanaan produksi fleksibel. Seandainya datangnya permintaan dari konsumen bersifat rutin dan dapat diketahui dengan pasti baik besarnya maupun waktunya maka perencanaan produksi tidak diperlukan lagi.
Namun pada kenyataannya pola permintaan ini tidak dapat ditentukan dengan pasti.Masalah tersebut mengakibatkan perusahaan harus menemukan cara atau strategi berproduksi agar fluktuasi permintaan tersebut dapat diantisipasi tentu saja dengan cara yang ekonomis sehingga tujuan perusahaan mencari keuntungan dapat tercapai. Jadi dalam perencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentuk individual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan agregat ini dilakukan mengingat keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh antara lain :
a.       Kemudahan dalam pengolahan data
Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukan untuk setiap individual produk. Keuntungan ini akansemakin terasa jika pabrik tempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.
b.      Ketelitian hasil yang didapatkan
Dengan hanya mengolah satu jenis data produk maka kemungkinan untuk menerapkan metode yang canggih semakin besar sehingga ketelitian hasil yang didapatkan semakin baik.
c.       Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.
Secara garis besar terdapat tiga strategi murni yang dapat dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan ini, yaitu :
1.       Melakukan pengaturan setiap saat atas jumlah tenaga kerja yang dipergunakan dalam hal ini merekrut tenaga kerja baru bila permintaan meningkat dan memberhentikan sebagian tenaga kerja bila permintaan menurun.
2.       tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja tetapi yang diatur adalah kecepatan produksi, misalnya jika permintaan meningkat kecepatan produksi ditingkatkan misalkan dengan mengadakan jam lembur.

3.       tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun kecepatan produksi dan untuk mengatasi fluktuasi permintaan diadakan persediaan (inventory).Masing-masing strategi akan memberikan konsekuensi ongkos. Dalam kenyataannya mengandalkan pada strategi tersebut secara murni seringkali menimbulkan ongkos yang masih tidak ekonomis sehingga strategi yang digunakan adalah mengkombinasikan ketiga strategi tersebut.

2.6. Strategi Perencanaan Agregat Secara Murni (Pure Strategy)
Dikatakan pure strategy, jika perubahan dilakukan terhadap suatu variabel sehingga terjadi perubahan laju produksi.
Beberapa strategi murni yaitu:
a. Mengendalikan jumlah persediaan.
Persediaan dapat dilakukan pada saatkapasitas produksi dibawah permintaan ( demand ). Persediaan ini selanjutnya dapat digunakan pada saat permintaan berada diatas kapasitas produksi.
b. Mengendalikan jumlah tenaga kerja.
Manajer dapat melakukan perubahan jumlah tenaga kerja dengan menambah atau mengurangi tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan. Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan jam lembur.
c. Subkontrak.
Subkontrak dapat dilakukan untuk menaikkan kapasitasperusahaan pada saat perusahaan sibuk sehingga permintaan dapatdipenuhi.
d. Mempengaruhi demand.
Karena perubahan permintaan merupakan factor utama dalam masalah perencanaan agregat, maka pihak manajemen dapat melakukan tindakan, yaitu dengan mempengaruhi pola permintaan itu sendiri. Sebagai contoh PT.TELKOM memberi potongan jasa pulsa telponpada malam hari, potongan harga supermarket pada 10 hari pertama awal bulan, dll.

2.7. Strategi Perencanaan Agregat Secara Gabungan (Mixed Strategy)
Setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar dan sering pure strategy menjadi tidak layak, oleh karena itu kombinasi dari pure strategy ini menjadi mixed strategy lebih sering digunakan Ketika suatu perusahaan mempertimbangkan kemungkinan dari pencampuran strategi yang bervariasi dengan tidak terbatasnya rasio untuk melakukan strategi yang bervariasi tersebut, maka perusahaan baru akan menyadari tantangan yang sedang dihadapinya. Bagian pengendalian produksi dan bagian pemasaran harus menghasilkan master schedule yang mencakup beberapa kebijakasanaan perubahan dan prosedur pengoperasian. Karena masalah yang kompleks ini , maka dalam pengendalian keputusan diperlukan diskusi tentang THE VALUEOF DECISION RULES.

2.8.  Nilai dari Aturan – aturan Pengambilan Keputusan (The Value of Decision Rules).
Untuk menentukan perubahan production level merupakan keputusan yang sulit, dan akan melibatkan uang dan waktu dalam jumlah yang sangat besar. Dengan menentukan decision rules, manager pengendalian produksi dan manager pengoperasian akan menetapkan aturan mainnya. Setelah penerapan beberapa kebijaksanaan dan mengurangi perubahan terhadap kebijaksanaan ini, maka keputusan mingguan dapat diambil untuk menyelesaikan masalah – masalah pengoptimal sumber daya. Untuk mengoptimalkan aturan ini , perlu ditinjau struktur biaya yang terjadi.

2.9.  Ongkos – ongkos
A. Ongkos Upah Normal dan Ongkos Lembur (Normal and Overtime Cost)
Perbandingan antara ongkos produksi dan tingkat produksi adalah merupakan suatu perbandingan kurva garis lurus (10.2.).Kenaikan yang tiba –tiba mungkin disebabkan oleh adanya penambahan peralatan yang baru.Ongkos produksi regular time diasumsikan untuk para pekerja fulltime. Ongkosini akan meningkat sesuai dengan bertambahnnya jumlah pekerja.


B. Ongkos Perubahan Kecepatan Produksi.
Biaya akibat perubahan tingkat produksi bisa disebabkan oleh jumlah tenaga kerja perubahan biaya, pemberhentian dan perekrutan tenaga kerja,
C. Ongkos Persediaan, Permintaan /Kekurangan Pesanan.
Tingkat persediaan agregat yang optimum, merupakan pendekatan dari jumlah rata – rata safety stock dan ½ dari optimum batch size, yang ditentukan dari tiap item,
D. Ongkos Subkontrak.
Alternatif lain untuk merubah tingkat produksi dan persediaan, sebuah perusahaan bisa memilih subkontrak untuk memenuhi permintaan. Subkontrak bisa juga tidak menguntungkan, karena akan akan menyebabkan biaya yang lebih besar dan akan membuka peluang kompetitor. Selain itu subkontrak juga sulit dijalankan, karena untuk mencari supplier yang on time dan reliable tidak mudah.

2.10.  Metode – Metode Perencanaan Agregat.
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk perencanaan agregat ini tetapi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a. Dengan pendekatan Optimasi :
· progamma linier
· aturan HMMS (Linier Decision Rule)
· search Decision Rule, dll
b. Dengan pendekatan Heuristik :
· metode grafik
· metode koefisien manajemen
· metode parametric, dll
Tidak semua metode ini akan dijelaskan pada buku ini Namun pada prinsipnya semua metode yang ada akan menghasilkan kecepatan produksi pada periode perencanaan yang dibuat, jumlah tenaga kerja yang digunakan, serta tingkat persediaan yang terjadi.

2.11.  Perencanaan Agregat dengan Metode Grafis
Metode grafis ini adalah metode perencanaan agregat yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Dasar metode ini sebenarnya adalah “trial and error” dengan melihat gambaran antara permintaan kumulatif dan rata-rata permintaan kumulatifnya. Secara garis besar langkah perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Gambarkan histogram permintaan dan tentukan kecepatan produksi (Pt) rata-rata yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
2.  Gambarkan grafik permintaan kumulatif terhadap waktu serta grafik permintaan rata-rata kumulatif terhadap waktu. Identifikasikan periode - periode tempat terjadinya kekurangan barang (back order) dan
periode-periode adanya kelebihan barang (inventory).
3. Tentukan strategi yang akan digunakan untuk menanggulangi kekurangan dan kelebihan barang tersebut.
4. Hitung ongkos yang ditimbulkan oleh setiap strategi dan pilih yangmemberikan ongkos terkecil.

Strategi hibrid dilakukan dengan menggabungkan beberapa strategimurni dengan kebijaksanaan sebagai berikut :
 1. Laju produksi konstan sebesar 200 unit/3 bulan dan dimungkinkan untuk melakukan lembur sebesar 25 % jika permintaan melebihi laju produksi.
 2. Jika dengan lembur belum terpenuhi, penambahan-pengurangan tenaga kerja akan dilakukan.

2.12. Perencanaan Agregat Metode Tabular ( model transportasi ) Metode transportasi digunakan untuk model program linier. 

2.13. Perencanaan Agregat dengan Metode Programma Linier Metode transportasi melakukan perhitungan dengan variabel yang relatif kecil.Jika variabel penambahan pengurangan tenaga kerja dilibatkan, maka model transportasi akan menggunakan biaya denda ( penalty cost ) akibat aktifitas tersebut. Dengan menggunakan programma linier, biaya-biaya tersebut dapat dihitung secara eksplisit. Programma linier memberi solusi strategi hibrid sehingga biaya total minimum.


















BAB
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
3.2. SARAN
Jika suatu ingin rasanya menciptakan sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti.

Daftar Pustaka
http://rahmatsuharjana.blogspot.co.id/2014/03/makalah-perencanaan-produksi-pada.html






1 komentar:

  1. Okay...

    What I'm going to tell you may sound a little weird, maybe even kind of "out there"....

    WHAT if you could simply press "Play" to LISTEN to a short, "miracle tone"...

    And suddenly attract MORE MONEY to your life??

    I'm talking about thousands... even MILLIONS of DOLLARS!

    Sound too EASY?? Think it's IMPOSSIBLE?

    Well then, I've got news for you..

    Sometimes the largest miracles in life are also the EASIEST!

    Honestly, I will provide you with PROOF by letting you PLAY a real-life "magical money-magnet tone" I developed...

    YOU simply push "Play" and watch how money starts piling up around you... starting so fast, you will be surprised...

    CLICK here NOW to experience this wonderful "Miracle Money-Magnet Tone" as my gift to you!

    BalasHapus