PERENCANAAN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASIONAL
DOSEN PENGAMPU:
Yulis Maulida Berniz, SE.M.M
NAMA KELOMPOK:
Azizah (412150006)
Bayu Aji Mulyanto (412150007)
Siska (412150600
Muhammad Rizqi (4121500
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan,
tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah
tentang “Perencanaan Produksi”. Guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasional Lanjutan.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepad
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karen itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun yang dtunjukan demi
kesempurnan makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap agar Buku ini bermanfaat bagi semua
pembaca, Amin..
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB PENSDAHULUAN
A.
Latar
belakang
B.
Rumusan
masalah
C.
Tujuan
BAB PERMASALAHAN
2.1. Perencaaan produksi
2.2. Tujuan Perencanaan Produksi
2.3. Karakteristik Perencanaan
Produksi
2.4. Perencanaan Agregat
2.5. Strategi Perencanaan Agregat
2.6. Strategi Perencanaan Agregat Secara Murni (Pure Strategy)
2.7. Strategi Perencanaan Agregat Secara Gabungan (Mixed Strategy)
2.8. Nilai dari Aturan – aturan
Pengambilan Keputusan (The Value of Decision Rules).
2.9. Ongkos – ongkos
2.10. Metode – Metode Perencanaan
Agregat
2.11. Perencanaan Agregat dengan
Metode Grafis
2.12. Perencanaan Agregat Metode Tabular ( model transportasi ) Metode
transportasi digunakan untuk model program linier.
2.13. Perencanaan Agregat dengan Metode Programma Linier
BAB PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis
yang bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Penentuan
jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi perencanaan
produksi
yang tepat.
Perencanaan produksi dilakukan dengan maksud memenuhi permintaan pada tingkat
biaya yang minimum. Kegiatan produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan
baku dan jumlah permintaan. Bahan baku merupakan salah satu masukan yang akan
diproses untuk menghasilkan produk. Perencanaan
dan
pengendalian produksi memiliki peranan yang penting dalam pengelolahan
persediaan, kapasitas dan penjadwalan. Pengelolahan persediaan bertujuan
minimisasi biaya dan kerusakan produk atau bahan, perencanaan kapasitas
dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses produksi dan penjadwalan ditujukan
untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaan yang minimum.
Dengan
adanya banyak sumber daya yang tersedia dapat membantu secara langsung
perencanaan suatu manufaktur dalam hal produksi sehingga dapat memenuhi
permintaan konsumen dalam waktu tertentu. Perencanaan produksi bertujuan untuk
menyesuaikan produksi dengan sumber keputusan untuk memenuhi permintaan konsumen yang akan
datang, seperti kapasitas produksi, pembatasan tenaga kerja dan pembatasan
waktu lembur yang mana permasalahan tersebut merupakan masalah optimisasi.
Tujuan lain dari perencanaan produksi untuk meminimalkan biaya total atau
memaksimalkan keuntungan.
Model
matematika untuk perencanaan produksi secara luas diklasifikasikan dalam dua
kategori yaitu model deterministik dan model stokastik. Model deterministik
mengasumsikan bahwa data sudah diketahui dan model stokhastik menggunakan
tebakan terbaik dari nilai ketidakpastian. Dasar dari model kuantitatif
dikembangkan dengan peramalan variabel ketidakpastian seperti permintaan, model
deterministik akan menyelesaikan nilai rata-rata atau kejadian terburuk. Solusi
dari nilai rata rata yaitu tidak memenuhi batas eror untuk satu penyelesaian
dan kejadian terburuk dapat menghasilkan formulasi yang sederhana
B.Rumusan
masalah
Masalah
yang akan muncul pada suatu manufaktur adalah adanya ke tidak pastian
permintaan, ketidakpastian produksi dan ketidakpastian banyaknya tenaga kerja
sehingga menghambat perkembangan sebuah manufaktur, sehingga perlu di bentuk
model stokastik untuk perencanaan produksi yang dapat memberikan
solusi yang
optimal.
C.Tujuan
Tujuan dari
penelitian ini adalah membentuk model perencanaan produksi terpadu dengan
meminimalkan biaya pada suatu manufaktur yang sedang berkembang sehingga
memberikan solusi yang optimal
BAB
PERMASALAHAN
2.1. Perencaaan produksi
Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk
agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen
teras ( top management ) dan manufaktur. Di samping itu juga,perencanaan
produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk produksi. Beberapa
fungsi lain perencanan produksi adalah :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa
rencana strategis perusahaan
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan
membuat penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana startegis
6.Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.
2.2. Tujuan Perencanaan Produksi
Tujuan perencanan produiksi adalah:
1.Sebagai langkah awal untuk
menentukan aktivitas prduksi yaitu sebaga referensi perencanaan lebih rinci
dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.
2.Sebagai masukan rencana sumber
daya sehingga perencanaansumber dayadapat dikembangkan untuk mendukung
perencanaan produksi.
3.Meredam ( stabilisasi ) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi
permintaan.
2.3. Karakteristik Perencanaan
Produksi
Agar manajemen teras dapat
memfokuskan seluruh tingkat produksi tanpa harus rinci, maka perencanaan
produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili (agregat). Satuan unit
yang dipakai dalam perencanaanproduksi bervariasi dari satu pabrik ke pabrik
lain. Hal ini bergantung dari jenis produk seperti : ton, liter, kubik, jam
mesin atau jam orang.Jika satuan menitsudah ditetapkan maka faktor konversi
harus ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan deperatemen lainnya seperti
departemen pemasaran dan akuntansi. Satuan unit di atas harus dikonversikan
dalam bentuk satuan rupiah. Disamping menjaga faktor konversi diperlukan untuk
menterjemahkan perencanaan produksi ke jadwal produksi induk produksi.
Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang cukup panjang,
biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk perencanaan sumber daya seperti
ekspansi, pembelian mesin. Proses peramalan telah memberikan informasi mengenai
besarnya permintaan akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah
membuat rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua permintaan
dari hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang
dimiliki tidak mencukupi. Pada dasarnya perencanaan produksi adalah upaya
menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi yang layak dilakukan dalam
bentuk jadwal rencana produksi Banyak metode yang dapat dilakukan untuk maksud
tersebut, salah satunya adalah perencanaan agregat yang akan dijelaskan pada
buku ini.
2.4. Perencanaan Agregat.
Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam perencanaanproduksi.
Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksi dapat
dilakukan dengan menggunakan satuan produk penggantisehingga keluaran dari
perencanaan produksi tidak dinyatakan dalam tiap jenis produk (inidividual
produk).
Jadi di dalam perencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentuk
individual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan
agregat ini dilakukan mengingat keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh
antara lain :
a. Kemudahan dalam
pengolahan data
Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukan
untuk setiap individual produk. Keuntungan ini akan semakin terasa jika pabrik
tempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.
b.Ketelitian hasil yang
didapatkan
Dengan hanya mengolah satu jenis data produk maka kemungkinan untuk
menerapkan metode yang canggih semakin besar sehingga ketelitian hasil yang
didapatkan semakin baik.
c. Kemudahan untuk melihat
dan memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.
2.5. Strategi Perencanaan Agregat
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan perencanaan
yaitu dengan melakukan manipulasi persediaan, laju produksi, jumlah tenaga
kerja, kapasitas atau variabel terkendali lainnya. Jika perubahan dilakukan
terhadap suatu variabel sehingga terjadi perubahan laju produksi disebut
sebagai strategi murni (pure strategy). Sebaliknya, strategi gabungan (mixed
strategy), merupakan gabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga
diperoleh perencanaan produksi fleksibel. Seandainya datangnya permintaan dari
konsumen bersifat rutin dan dapat diketahui dengan pasti baik besarnya maupun
waktunya maka perencanaan produksi tidak diperlukan lagi.
Namun pada kenyataannya pola
permintaan ini tidak dapat ditentukan dengan pasti.Masalah tersebut
mengakibatkan perusahaan harus menemukan cara atau strategi berproduksi agar
fluktuasi permintaan tersebut dapat diantisipasi tentu saja dengan cara yang
ekonomis sehingga tujuan perusahaan mencari keuntungan dapat tercapai. Jadi
dalam perencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentuk individual
produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan agregat ini
dilakukan mengingat keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh antara
lain :
a. Kemudahan dalam pengolahan data
Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukan
untuk setiap individual produk. Keuntungan ini akansemakin terasa jika pabrik
tempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.
b. Ketelitian hasil yang didapatkan
Dengan hanya mengolah satu jenis data produk maka kemungkinan untuk
menerapkan metode yang canggih semakin besar sehingga ketelitian hasil yang
didapatkan semakin baik.
c. Kemudahan untuk melihat dan
memahami mekanisme sistem produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.
Secara garis besar terdapat tiga strategi murni yang dapat dilakukan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan ini, yaitu :
1. Melakukan pengaturan setiap
saat atas jumlah tenaga kerja yang dipergunakan dalam hal ini merekrut tenaga
kerja baru bila permintaan meningkat dan memberhentikan sebagian tenaga kerja
bila permintaan menurun.
2. tetap mempertahankan jumlah
tenaga kerja tetapi yang diatur adalah kecepatan produksi, misalnya jika
permintaan meningkat kecepatan produksi ditingkatkan misalkan dengan mengadakan
jam lembur.
3. tetap mempertahankan baik
jumlah tenaga kerja maupun kecepatan produksi dan untuk mengatasi fluktuasi
permintaan diadakan persediaan (inventory).Masing-masing strategi akan
memberikan konsekuensi ongkos. Dalam kenyataannya mengandalkan pada strategi
tersebut secara murni seringkali menimbulkan ongkos yang masih tidak ekonomis
sehingga strategi yang digunakan adalah mengkombinasikan ketiga strategi
tersebut.
2.6. Strategi Perencanaan Agregat Secara Murni (Pure Strategy)
Dikatakan pure strategy, jika perubahan dilakukan terhadap suatu variabel
sehingga terjadi perubahan laju produksi.
Beberapa strategi murni yaitu:
a. Mengendalikan jumlah persediaan.
Persediaan dapat dilakukan pada saatkapasitas produksi dibawah permintaan (
demand ). Persediaan ini selanjutnya dapat digunakan pada saat permintaan
berada diatas kapasitas produksi.
b. Mengendalikan jumlah tenaga kerja.
Manajer dapat melakukan perubahan jumlah tenaga kerja dengan menambah atau
mengurangi tenaga kerja sesuai dengan laju produksi yang diinginkan. Tindakan
lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan jam lembur.
c. Subkontrak.
Subkontrak dapat dilakukan untuk menaikkan kapasitasperusahaan pada saat
perusahaan sibuk sehingga permintaan dapatdipenuhi.
d. Mempengaruhi demand.
Karena perubahan permintaan merupakan factor utama dalam masalah
perencanaan agregat, maka pihak manajemen dapat melakukan tindakan, yaitu
dengan mempengaruhi pola permintaan itu sendiri. Sebagai contoh PT.TELKOM
memberi potongan jasa pulsa telponpada malam hari, potongan harga supermarket
pada 10 hari pertama awal bulan, dll.
2.7. Strategi Perencanaan Agregat Secara Gabungan (Mixed Strategy)
Setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar dan sering pure
strategy menjadi tidak layak, oleh karena itu kombinasi dari pure strategy ini
menjadi mixed strategy lebih sering digunakan Ketika suatu perusahaan
mempertimbangkan kemungkinan dari pencampuran strategi yang bervariasi dengan
tidak terbatasnya rasio untuk melakukan strategi yang bervariasi tersebut, maka
perusahaan baru akan menyadari tantangan yang sedang dihadapinya. Bagian
pengendalian produksi dan bagian pemasaran harus menghasilkan master schedule
yang mencakup beberapa kebijakasanaan perubahan dan prosedur pengoperasian.
Karena masalah yang kompleks ini , maka dalam pengendalian keputusan diperlukan
diskusi tentang THE VALUEOF DECISION RULES.
2.8. Nilai dari Aturan – aturan
Pengambilan Keputusan (The Value of Decision Rules).
Untuk menentukan perubahan production level merupakan keputusan yang sulit,
dan akan melibatkan uang dan waktu dalam jumlah yang sangat besar. Dengan
menentukan decision rules, manager pengendalian produksi dan manager
pengoperasian akan menetapkan aturan mainnya. Setelah penerapan beberapa
kebijaksanaan dan mengurangi perubahan terhadap kebijaksanaan ini, maka
keputusan mingguan dapat diambil untuk menyelesaikan masalah – masalah
pengoptimal sumber daya. Untuk mengoptimalkan aturan ini , perlu ditinjau
struktur biaya yang terjadi.
2.9. Ongkos – ongkos
A. Ongkos Upah Normal dan Ongkos Lembur (Normal and Overtime Cost)
Perbandingan antara ongkos produksi dan tingkat produksi adalah merupakan
suatu perbandingan kurva garis lurus (10.2.).Kenaikan yang tiba –tiba mungkin
disebabkan oleh adanya penambahan peralatan yang baru.Ongkos produksi regular
time diasumsikan untuk para pekerja fulltime. Ongkosini akan meningkat sesuai
dengan bertambahnnya jumlah pekerja.
B. Ongkos Perubahan Kecepatan Produksi.
Biaya akibat perubahan tingkat produksi bisa disebabkan oleh jumlah tenaga
kerja perubahan biaya, pemberhentian dan perekrutan tenaga kerja,
C. Ongkos Persediaan, Permintaan /Kekurangan Pesanan.
Tingkat persediaan agregat yang optimum, merupakan pendekatan dari jumlah
rata – rata safety stock dan ½ dari optimum batch size, yang ditentukan dari
tiap item,
D. Ongkos Subkontrak.
Alternatif lain untuk merubah tingkat produksi dan persediaan, sebuah
perusahaan bisa memilih subkontrak untuk memenuhi permintaan. Subkontrak bisa
juga tidak menguntungkan, karena akan akan menyebabkan biaya yang lebih besar
dan akan membuka peluang kompetitor. Selain itu subkontrak juga sulit
dijalankan, karena untuk mencari supplier yang on time dan reliable tidak
mudah.
2.10. Metode – Metode Perencanaan
Agregat.
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk perencanaan agregat ini tetapi
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a. Dengan pendekatan Optimasi :
· progamma linier
· aturan HMMS (Linier
Decision Rule)
· search Decision Rule, dll
b. Dengan pendekatan Heuristik :
· metode grafik
· metode koefisien manajemen
· metode parametric, dll
Tidak semua metode ini akan dijelaskan pada buku ini Namun pada prinsipnya
semua metode yang ada akan menghasilkan kecepatan produksi pada periode
perencanaan yang dibuat, jumlah tenaga kerja yang digunakan, serta tingkat
persediaan yang terjadi.
2.11. Perencanaan Agregat dengan
Metode Grafis
Metode grafis ini adalah metode perencanaan agregat yang sangat sederhana
dan mudah dipahami. Dasar metode ini sebenarnya adalah “trial and error” dengan
melihat gambaran antara permintaan kumulatif dan rata-rata permintaan
kumulatifnya. Secara garis besar langkah perencanaan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Gambarkan histogram
permintaan dan tentukan kecepatan produksi (Pt) rata-rata yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan.
2. Gambarkan grafik
permintaan kumulatif terhadap waktu serta grafik permintaan rata-rata kumulatif
terhadap waktu. Identifikasikan periode - periode tempat terjadinya kekurangan
barang (back order) dan
periode-periode adanya kelebihan barang (inventory).
3. Tentukan strategi yang
akan digunakan untuk menanggulangi kekurangan dan kelebihan barang tersebut.
4. Hitung ongkos yang
ditimbulkan oleh setiap strategi dan pilih yangmemberikan ongkos terkecil.
Strategi hibrid dilakukan dengan
menggabungkan beberapa strategimurni dengan kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Laju produksi konstan
sebesar 200 unit/3 bulan dan dimungkinkan untuk melakukan lembur sebesar 25 %
jika permintaan melebihi laju produksi.
2. Jika dengan lembur belum
terpenuhi, penambahan-pengurangan tenaga kerja akan dilakukan.
2.12. Perencanaan Agregat Metode Tabular ( model transportasi ) Metode
transportasi digunakan untuk model program linier.
2.13. Perencanaan Agregat dengan
Metode Programma Linier Metode transportasi melakukan perhitungan dengan
variabel yang relatif kecil.Jika variabel penambahan pengurangan tenaga kerja
dilibatkan, maka model transportasi akan menggunakan biaya denda ( penalty cost
) akibat aktifitas tersebut. Dengan menggunakan programma linier, biaya-biaya
tersebut dapat dihitung secara eksplisit. Programma linier memberi solusi
strategi hibrid sehingga biaya total minimum.
BAB
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat
luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk
secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produksi (Production
Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu
kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
3.2. SARAN
Jika suatu ingin rasanya menciptakan sebuah produk baru atau
mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih
dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti.
Daftar Pustaka
http://rahmatsuharjana.blogspot.co.id/2014/03/makalah-perencanaan-produksi-pada.html
Okay...
BalasHapusWhat I'm going to tell you may sound a little weird, maybe even kind of "out there"....
WHAT if you could simply press "Play" to LISTEN to a short, "miracle tone"...
And suddenly attract MORE MONEY to your life??
I'm talking about thousands... even MILLIONS of DOLLARS!
Sound too EASY?? Think it's IMPOSSIBLE?
Well then, I've got news for you..
Sometimes the largest miracles in life are also the EASIEST!
Honestly, I will provide you with PROOF by letting you PLAY a real-life "magical money-magnet tone" I developed...
YOU simply push "Play" and watch how money starts piling up around you... starting so fast, you will be surprised...
CLICK here NOW to experience this wonderful "Miracle Money-Magnet Tone" as my gift to you!