PERAN STRATEGIS MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
DOSEN PENGAMPU:
Qori Al Banin,Msi
MATA KULIAH:
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
NAMA:
Azizah (412150006)
FAKULTAS EKENOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERADABAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan
nikmat bagi umat-Nya. Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERAN STRATEGIS
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa
terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah turut membantu
dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan
kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Penulis telah berusaha
sebaik mungkin dalam pembuatan makalah ini. Apabila dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya.Akhirnya
penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Paguyangan, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Teori-Teori Yang Digunakan
E. Kelebihan Dan Kelemahan Artikel/Buku
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pekerjaan Manajemen Manajer Sumber Daya Manusia
2.2 Perubahan Lingkungan Manajemen SDM
2.3 Mengukur Kontribusi SDM: Strategi, Standar Pengukuran, Dan Kartu
NilaiI SDM
2.4 Manajer SDM Yang Baru
2.5 Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Organisasi
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran dan Kritik
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajer masa kini dituntut untuk cepat
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang berlangsung
cepat. Tingginya dinamika atau cepatnya perubahan dapat tergambar dari total
perdagangan (impor dan ekspor) Amerika Serikat pada tahun 1991 bernilai US$ 907
milyar, pada tahun 1996 meningkat menjadi US$ 1.4 trilyun. Perubahan ini
disebabkan antara lain oleh:
berbagai kemajuan teknologi yang
berlangsung sangat cepat pada 10-20 tahun terakhir, terutama dalam
telekomunikasi, penggabungan komputer dengan komunikasi, CAD, CAM dan robotika.
pengaruh globalisasi: perusahaan manufaktur
Amerika Serikat memanfaatkan buruh murah di negara-negara berkembang,
persaingan yang semakin mendunia, produksi manufaktur multinasional (Toyota di
AS, IBM di Jepang dsb.).
pengaruh deregulasi atau berkurangnya
pengaturan harga, entry tariff dsb. oleh pemerintah, proteksi dan monopoli yang
semakin berkurang menyebabkan munculnya berbagai perusahaan baru dalam bidang
telekomunikasi, penerbangan, bank yang beroperasi dengan biaya yang relatif
lebih rendah (sangat kompetitif).
demografi tenaga kerja global yang berubah,
mengarah kepada workforce diversity, diskriminasi tenaga kerja yang semakin
longgar, bertambahnya tenaga usia tua dan tenaga kerja wanita.
perubahan sistem sosio-politik seperti
Rusia yang menjadi kapitalis, RRT yang menjadi negara industri, berdirinya
asosiasi-asosiasi regional (EU, NAFTA, APEC dll.) yang bertujuan antara lain
untuk kerjasama ekonomi, liberalisasi dan deregulasi perdagangan; reformasi di
Indonesia yang meruntuhkan orde baru mestinya membawa paradigma baru di dunia
usaha.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas adalah:
1. Apa pengertian MSDM dan hubungannya dengan proses
manajemen?
2. Apa fungsi, tugas dan pentingnya manajemen sumber daya
manusia?
3. Apa tanggung jawab manajemen sumber daya manusia secara
lini dan staf?
4. Apa peran MSDM dalam merumuskan dan melaksanakan strategi
perusahaan?
5.Mengapa sistem pengukuran sangat penting bagi manager SDM saat
ini?
C.
Tujuan
Bab
ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh manajer SDM, dan menggambarkan dengan
lebih lengkap bagaimana fungsi SDM menolong perusahaan menerima tantangan
persaingan global. Kita akan melihat bahwa manajemen SDM, aktivitas seperti
perekrutan, pemberian kerja, pelatihan, kompensasi, penilaian, dan pengembangan
karyawan adalah bagian dari pekerjaan setiap manajer. Dan kita juga akan melihat bahwa SDM merupakan suatu fungsi yang
berbeda, dengan seorang manajer SDM membantu semua manajer dalam banyak cara
yang penting.
D.
Teori-Teori
Yang Digunakan
Dessler (2000) mendefinisikan manajemen SDM strategis sebagai
berikut: “Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource
Management with strategic role and objectives in order to improve business
performance and develop organizational cultures and foster innovation and
flexibility”. Jelaskan bahwa para manajer harus mengaitkan pelaksanaan MSDM
dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya
korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
menurut (Tjutju,2008) ada empat strategi
utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan:
1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan
disertai kearifan.
2. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
3. Komunikasi yang efektif untuk membangun
kepercayaan dan mengembangkan networking.
4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara
kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Menurut Lengnick-Hall(2003:34-35) ada empat
peran baru yang mesti dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia dalam
menghadapi sejumlah tantangan global, yaitu:
1. Human Cafital Steward
2. Knowledge Facilitator.
3. Relationship Builder
4. Rapid Deployment Specialist
E.
Kelebihan
Dan Kekurangan Artikel/Buku
Kelebihan
dari buku ini dari semua pengertian dan penjelasan sangat baik serta penulisan
kata-katanya benar, serta dapat dipahami pula oleh sang pembaca. Namun tak
lepas dari kelebihan pasti ada kekurangannya adalah sedikitnya teori-teori yang
dapat mempertegas pengertian materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEKERJAAN MANAJEMEN MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA
Dessler (2000) mendefinisikan manajemen SDM strategis sebagai
berikut:“Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource
Management with strategic role and objectives in order to improve business
performance and develop organizational cultures and foster innovation and
flexibility”.
Jelaskan bahwa para manajer harus mengaitkan pelaksanaan MSDM
dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya
korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Beberapa aktivitas spesifik
yang terlihat dalam setiap fungsi meliputi:
Perencanaan: menentukan sasaran dan standar-standar, membuat aturan
dan prosedur menyusun rencana-rencana
dan melakukan peramalan.
Pengorganisasian: memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan
membuat divisi-divisi, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membuat jalur
wewenang dan komunikasi mengkoordinasikan pekerjaan bawahan.
Penyusunan staf: menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan,
merekrut calon karyawan, meilih karyawan, menetapkan standar prestasi,
memberikan kompensasi kepada, karyawan, mengevaluasi prestasi, memberikan
konsleting kepada karyawan melatih dan
mengembangkan karyawan
Kepemimpinan: mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan
mempertahankan semangat kerja, memotivasi bawahan
Pengendalian: menentukan standar seperti kuota penjualan, standar
kualitas, atau tingkat produksi, memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi
yang dicapai dibandingkan dengan standar-standar ini, melakukan koreksi jika
dibutuhkan.
Manajemen sumber
daya manusia adalah proses memperoleh, melatih menilai, dan memberikan
kompensasi kepada karyawan, memerhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan,
keamanan, dan masalah keadilan. Karenanya, topik yang akan kita bahas harus
memberikan anda konsep-konsep dan teknik-teknik yang anda butuhkan untuk
menentukan aspek “manusia” atau personel dalam pekerjaan manajemen anda, ini
termasuk:
§ Melakukan analisis pekerjaan (menentukan pekerjaan setiap
karyawan).
§ Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan.
§ Memilih calon karyawan.
§ Mengorientasikan dan melatih karyawan-karyawan baru.
§ Mengetut upah dan gaji (memberikan kompensasi kepada karyawan).
§ Memberikan insentif dan keuntungan.
§ Menilai prestasi.
§ Berkomunikasi (mewawancarai, memberikan konseling,memberikan
disiplin).
§ Melatih dan mengembangkan para manajer.
§ Membangun komitmen karyawan.
Dan apa yang harus diketahui para manajer tentang:
§ Kesempatan yang setara dan tindakan yang disetujui
§ Kesehatan dan keamanan karyawan
§ Menangani keluhan dan hubungan pekerja
2.1.1 Mengapa manajemen SDM penting untuk semua manajer?
Mengapa konsep-konsep dan teknik-teknik ini penting bagi semua
manajer? Barangkali lebih mudah untuk menjawabnya dengan menyebutkan beberapa
kesalah-kesalahan persinel yang tidak ingin anda lakukan saat mengatur. Misalnya, anda tidak ingin:
§ Memperkerjakan orang yang salah untuk pekerjaan tersebut
§ Mengalami proses penggantian karyawan yang tinggi
§ Orang-orang yang anda andalkan tidak melakukan yang terbaik
§ Menghabiskan waktu untuk wawancara yang tidak berguna
§ Membuat perusahaan anda dituntut oleh pengeditan karena tindakan
diskriminasi
§ Membuat perusahaan anda diawasi oleh pengawasan undang-undang
keamanan pekerjaan federal karena tidak memerhatikan keamanan
§ Mengakibatkan sebagai karyawan berpikir bahwa gaji mereka tidak
adil dan tidak sebanding dengan karyawan lainnya didalam organisasi
§ Membiarkan kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya
efektifitas divisi anda
§ Melakukan praktik pekerjaan yang tidak adil.
2.1.2 Aspek lini dan staf MSDM
Semua manajer pada dasarnya adalah para manajer SDM karena semua terlibat
seperti dalam merekrut, mewawancarai, memilih, dan melaih karyawan. Namun,
kebanyakan divisi sumber daya manusi perusahaan dipegang langsung oleh manajer
puncaknya sendiri. Bagaimana pelaksanaan kewajiban manajer SDM dan stafnya
berhubungan dengan kewajiban manajer “lini” sumber daya manusia? Mari kita
jawab pertanyaan ini, dimulai dengan sebuah definisi singkat dari otoritas lini
terhadap otoritas staf.
2.1.3 Otoritas lini terhadap otoritas staf
Otoritas adalah hak untuk membuat keputusan untuk mengarahkan
pekerjaan orang lain, dan memberikan perintah. Dalam manajemen biasanya kita
mebedakan antara otoritas lini dan otoritas staf.
Manajer lini berhak untuk mengarahkan pekerjaan bawahan, mereka
selalu mempunyai bawahan. Sebagai tambahan, manajer lini bertanggung jawab
delam mencapai sasaran dasar organisasi. (manajer hotel dan manajer, untuk
produksi dan penjualan umumnya adalah manajer lini). Disisi lain , manajer staf
berhak untuk membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini dalam mencapai
sasaran dasar tersebut. Para manajer SDM umumnya adalah para manajer staf.
Mereka bertanggung jawab untuk membantu dan memberikan saran kepada manajer
lini dalam merekrut, mempekerjakan, dan memberikan kompensasi.
2.1.4 tanggung jawab MSDM
manajer lini
Tanggung jawab para penyelia lini untuk manajemen sumber daya
manusia yang efektif pada beberapa hal berikut ini:
1.
Menempatkan
orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat
2.
Mulai
mempekerjakan karyawan baru dalam organisasi
3.
Melatih
karyawan untuk pekerjaan yang baru bagi mereka
4.
Memperbaiki
prestasi pekerjaan dari setiap orang
5.
Mendapatkan
kerja sama kreatif dan mengembangkan hubungan kerja yang lancar
6.
Menginterprestasikan
kebijakan dan prosedur perusahaan
7.
Mengendalikan
biaya-biaya tenaga kerja
8.
Mengembangkan
kemampuan dari setiap orang
9.
Membuat
dan memelihara semangat juang departemen
10.
Melindungi
kondisi kesehatan dan fisik karyawan
Departemen sumber daya manusia memberikan bantuan khusus demikian.
Dalam melakukannya, manajer SDM menjalankan tiga fungsi berbeda:
1.
Fungsi
lini: manajer SDM mengarahkan aktivitas karyawan dalam divisinya sendiri dan
area pelayanan yang terkait (seperti kafetaria pabrik).
2.
Fungsi
koordinatif: para manajer SDM juga mengkoordinasikan aktivitas personalia,
kewajiban yang sering dianggap sebagai kontrol fungsional.
3.
Fungsi
staf (pelayanan): membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini adalah
tugas para manajer SDM, manajer SDM membantu dalam mambuat dan menerapkan
stratrgi perusahaan dengan menolong CEO memahami dengan lebih baik aspek-asoek
personalia dari pilihan-pilihan strategi perusahaan.
2.1.5 Manajemen lini dan staf SDM yang kooperatif
Manajemen lini dan staf SDM yang kooperatif contoh:
Aktivitas manajemen SDM apakah yang tepat dijalankan oleh manajer
lini dan manajer staf? Tidak ada satu tanggung jawab divisi pun yang dapat kita
terapkan untuk dewan dalam semua organisasi, tetapi kita dapat membuat suatu
generalisasi.
Sebagai contoh, dalam merekrut dan mempekerjakan, umumnya manajer
lini bertanggung jawab untuk menentukan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan
untuk memenuhi posisi tertentu. Kemudian, staf SDM mengambil alih. Mereka
mengembangkan informasi pelamar yang memenuhi syarat dan melakukan wawancara
penyaringan awal. Mereka memberikan ujian yang sesuai. Kemudian, mereka
merekomendasikan pelamar terbaik kepada penyelia (manajer lini), yang
mewawancarai dan memilih orang yang
diinginkan.
2.1.6 Dari manajer lini ke manajer SDM
Manajer lini dibagian produksi dan penjualan dapat membuat
persinggahan karier sebagai staf manajer SDM. Sebuah survei yang dilakukan oleh
CENTER FOR EFFECTIVE ORGANIZATIONS di university of southern california telah
menemukan bahwa sekitar seperempat bisnis besar di amerika serikat menunjukan
manajer tanpa pengalaman SDM sebagai eksekutif puncak SDM mereka. Alasan adalah
adanya fakta bahwa mereka merasa bahwa lebih mudah memberikan penekanan yang
lebih strategis pada upaya-upaya SDM perusahaan, dan mereka dapat lebih mudah
diperlengkapi untuk mengintegrasikan upaya SDM perusahaan dengan bagian lain dari
bisnis.
2.2 PERUBAHAN LINGKUNGAN MANAJEMEN SDM
2.2.1 Perubahan peran SDM
Tanggung jawab departemen SDM secara bertahap menjadi lebih luas
dan strategis sejak orang-orang dari kalangan bisnis mulai memasukan
“departemen personalia” dalam diagram organisasi mereka. Pada
perusahaan-perusahaan terdahulu, bagian “personalia” adalah yang pertama kali
mengambil alih tugas memperkejakan dan memperhentikan dari para penyelia,
menjalankan departemen pengganjian,dan memberikan rencana-rencana keuntungan.
Saat teknologi baru dalam bidang seperti pengujian dan mewawancarai mulai
muncul, departemen personel mulai memainkan peran yang lebih luas dalam
pemilihan, pelatihan, dan promosi karyawan. Munculnya peraturan serikat pekerja
pada tahun 1930an telah menambahkan “perlindungan pada perusahaan dalam
interaksinya dengan serikat pekerja” menjadi tanggung jawab departemen
personalia. Kemudian, saat peratutan kesetaraan kerja yang baru telah
menciptakan potensi untuk lebih banyak tutuntan hukum atas tindakan diskriminasi
dan hukuman, saran-saran bagi personalia dan pengawasan menjadi semakin
diperlukan.
2.2.2 Lingkungan yang berubah
Globalisasi mengacu pada
kecenderungan perusahaan untuk memperluas penjualan, kepemilikan, dan
manufaktur mereka kepasar baru diluar negeri. Banyak contoh disekitar
kita. Toyota memproduksi Camry di
Kentucky,sementara Dell memproduksi dan menjual PC di cina. Wilayah perdagangan
bebas, perjanjian pengurangan tarif dan halangan antarekanan dagang, mendorong
lebih jauh perdagangan internasional. Contoh NAFTA (the nort american free tade
area) dan EU (european union) melakukan bisnis secara internasional adalah
urusan besar saat ini. Sebagai contoh, total nilai impor AS meningkat dari $799
juta tahun 1994 menjadi $ 135 miliar tahun 2003, ekspor meningkat dari $702
juta menjadi $88 miliar dalam periode yang sama.
Kemajuan teknologis.
Banyak perubahan menjadikan perusahaan-perusahaan kelas dunia melibatkan
teknologi. Sebagai contoh carrier korporasi, pabrik pendingin ruangan terbesar
didunia,menghemat kira-kira $100 juta per tahun dengan internet. Di berazil,
misalnya, caririer menangani semua transaksi dengan rekanan distributornya(550
distributor, pengecer, dan pemasaran) melalui web. “waktu yang dibutuhkan untuk
memasukan sebuah pesanan dan dikonfirmasikan oleh rekanan situs web kami telah
berubah dari enam hari menjadi enam menit. “ saat ini, SDM menghadapi tantangan
menerapkan teknologi dengan segera pada tugas-tugas yang dapat meningkatkan
kegiatan operasinya sendiri.
Mengekspor pekerjaan. Tekanan
persaingan dan pencairan efesiensi yang lebih tinggi juga mendesak para pemilik
perusahaan untuk mengekspor pekerjaan keluar negri. Contoh, Merril Lynch tahun
2003 mengatakan bahwa ia telah merencanakan untuk menugaskan sebagian pekerjaan
analisis keamanan ke India, IBM telah memindahkan beberapa ratus pekerjaan
analisis sistem keluar negri, dan satu rumah sakit di Boston bahkan memulai
program pembacaan hasil digitasi x-ray pasien rumah sakit tersebut oleh
radiolog dari luar negri.
Sifat pekerjaan. Teknologi
juga mengubah sifat pekerjaan. Bahkan pekerjaan pabrik makin menuntut
teknologi. Contoh, “pekerjaan manufaktur intensif pengetahuan teknologi tinggi
dalam industri ruang angkasa, komputer, telekomunikasi, elektronik rumah
tangga, farmasi, dan alat-alat kesehatan” sedang ,meggantikan pekerjaan pabrik
seperti baja, mobil, karet, dan tekstil.
Demografis tenaga kerja.
Pada saat yang sama, secara demografis tenaga kerja telah berubah. Yang
paling mudah dikenali, tenaga kerja menjadi
makin beragam saat para wanita,
anggota kelompok minoritas, dan para pekerja usia tua memasuki angkatan kerja.
2.3 MENGUKUR KONTRIBUSI SDM: STRATEGI, STANDAR PENGUKURAN, DAN
KARTU NILAI SDM
Strategi adalah rencana perusahaan untuk menyeimbangkan kekuatan
dan kelemahan internal dengan kesempatan dan ancaman eksternal dalam
mempertahankan keuntungan kompetitif.
Oleh karena itu Ferrari memiliki kebihjakan dan praktik SDM yang berbeda
dibandingkan Ford, dan Wal-Mart memiliki kebijakan dan praktik SDMM yang
berbeda dengan Neiman Marcus.
Penekananpada prestasi
Survei terbaru tentang SDm profesional menunjukan bahwa
tekananuntuk untuk prestasi yang lebih baik tidak pernah hilang dari para
manajer SDM. Ketika ditanya peringkat kepentingan dari berbagai masalah bisnis,
lima pilihan teratas mereka adalah persaingan pangsa pasar(market share),
persaingan harga/kontrol harga, peraturan pemerintah, kenutuhan peningkatan
penjualan, dan peningkatan produktivitas.
Standar pengukuran
Kebutuhan atas keterukuran dalam beberapa cara. Pertama, manajer
SDM membutuhkan satu set ukuran kinerja kuantitatif (metrics) yang dapat mereka
gunakan untuk menilai kegiatannya.
Bagaimanapun,pengukuran kinerja SDM membutuhkan lebih dari sekedar
standar pengukuran kinerja SDM yang ada saat ini. Manajemen puncak butuh dan
mengharapkan informasi lebih jauh.
Kartu nilai SDM
Manajemen pada akhirnya menilai fungsi SDM dan inisiatifnya
berdasarkan apakah SDM menciptakan nilai bagi perusahaan, di masa “penciptaan
nilai” berarti kontribusi yang terukur dalam mancapai tujuan strategis
perusahaan. SDM menciptakan nilai dengan membuat aktivitas yang ,menghasilkan
perilaku karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang
strategis.
Sistem kerja kinerja tinggi
Setiap perusahaan harus mendesain satu set kebijakan SDM dan
praktik-praktik yang masuk akal untuk strategi dan situasi perusahaan itu
sendiri. Contohnya program tes karyawan
yang sesuai untuk mempekerjakan insinyur mungkin tidak sesuai untuk toko penyalur.
2.4 MANAJER SDM YANG BARU
Keahlian-keahlian baru
Dapat anda lihat, menjadi seorang manajer SDM saat ini adalah tugas
yang menantang dan butuh beberapa keahlian. Satu satu telah menemukan empat
kategori keahlian: keahlian SDM, keahlian bisnis, keahlian kepemimpinan, dan
keahlian pembelajaran.
Kebutuhan untuk “memahanmi hukum pekerjaan anda”
Pertumbuhan Web tentang hukum yang dikaitkan dengan SDM berpengaruh
luas pada setiap keputusan yang dibut oleh manajer SDM atau manajet lini. Hukum
kesataraan pekerjaan membuat arahan yang mengacu pada bagaimana perusahaan
menuliskan iklan perekrutan, apa pertanyaaan yang diajukan pewawancara, dan
bagaimana menyeleksi calon untuk program pelatihan atau mengevaluasi para
manajer. Hukum risikokeamanan dan kesehatan memberikan arahan yang ketat
mengacu pada prakti-praktik keamanan saat bekerja. Hukum tenaga kerja menyusun,
antara lain apa yang dapat dan tidak dapat dikatakan dan dilakukan oleh para
penyelia ketika serikat kerja datang memanggil untuk mengorganisasikan para
karyawan para karyawan perusahaan.
Etika dan SDM
Berita utama berkaitan dengan penyelewengan etika di perusahaan,
bervariasi dan Enron dan MCI sampai Arthur Andersen dan Parmalat Italia,
menekankan kebutuhan terhadap perilaku etis perusahaan. Dinyatakan bahwa banyak
perusahaan ini, seperti firma akunting Arthur
Andersen, benar-benar menghentikan bisnis karena etika, jelas bahwa
etika harus mendapatkan peran besar dalam keputusan para manajer.
Setifikat SDM
Seiring dengan semakin kompleksnya tugas manajer SDM, manajemen SDM
menjadi semakin profesional, lebih dari 60.000 profesional SDM telah lulus
salah satuatas keduanya, ujian sertifikasi dari the society for Human Resources
Manafement (SHRM).institut sertifikasi SDM SHRM menawarkan ujian ini
(703-548-3440). Dua tingkat ujian mengetes pengetahuan profesional dari
keseluruhan aspek SDM, termasuk praktik-praktik manajemen, penyusunan staf,
pengembangan SDM, kompensasi, hubungan tenaga kerja, dan kesehatan dan
keamanan. Mereka yang sukses menyelesaikan semua persyaratan mendapatkan
sertifikat SPHR/senior professional in HR (profesional senior dalam SDM), atau
sertifikat PHR/professional in HR (professional dalam SDM).
SDM dan teknologi
Teknologi meningkatkan fungsi SDM dalam 4 hal:pelayanan sendiri,
pusat informasi pelanggan, dan outsourcing. Contohnya, dengan menggunakan
internet SDM Dell, karyawan perusahaan dapat melayani sendiri banyak urusan SDM
mereka, seperti memperbarui informasi pribadi dan perubahan alokasi
keuntungan, dan, internet SDM Dell dan “gudang
data” memberikan para manajer akses dari meja mereka mengenai informasi yang
berkaitan dengan SDM, seperti”bagaimana perputaran didepartemen saya
dibandingkan dengan departemen lin di Dell?”teknologi juga mmungkinkan Dell
untuk menciptakan pusat informasi pelanggan yang terpusat.
2.5 PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP ORANISASI
Sumber daya manusia merupakan asset
organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa
digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern teknologi yang digunakan,
atau seberapa banyak dana yang disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yan
professional semuanya menjadi tidak bermakna(Tjutju,2008).
Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju, 2008).
Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya (Tjutju, 2008).
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
tersebut tentu manusia tersebut harus mempunyai nilai kompetensi, karakteristik
kompentensi menurut Spencer and spencer (1993:9-11) ada lima karakteristik
kompentensi yaitu:
1. Motif (motive), apa yang secara konsisten
dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa
yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau
tujuan tertentu.
2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan
reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi.
3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai
dari orang-orang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu
informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan
merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan
untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah
seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya
itu.
5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu
melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
Walaupun demikian agar peran sumber daya
manusia tersebut dapat sinkron dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi
maka manusia sebagai selah satu sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan organisasi yang semakin komppetitive. Banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut
(Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan
melakukan:
5. Pengendalian diri secara lebih baik dengan
disertai kearifan.
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak.
7. Komunikasi yang efektif untuk membangun
kepercayaan dan mengembangkan networking.
8. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara
kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Dengan stategi tesebut, sekurang-kurangnya
sumber daya manusia dalam organisasi akan melakukan upaya untuk menyesuaikan
diri dengan tuntutan global yang cenderung bersifat tanpa batas.
Menurut Lengnick-Hall(2003:34-35) ada empat
peran baru yang mesti dijalankan oleh manajemen sumber daya manusia dalam
menghadapi sejumlah tantangan global, yaitu:
1. Human Cafital Steward
2. Knowledge Facilitator.
3. Relationship Builder
4. Rapid Deployment Specialist
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.
Semua
manajer melakukan fungsi-fungsi dasar tertentu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, kepemimpinan, dan pengendalian, semua ini melambangkan proses manajeme.
2.
Penyusunan
staf, manajemen personalia, atau manajemen sumber daya manusia termasuk
aktivitas, seperti perekrutan, dan pengembangan karyawan.
3.
Manajemen
SDM adalah bagian dari tanggung jawan setiap manajer. Tanggung jawab ini
termasuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat, kemudian
memberikan orientasi, pelatihan, dan kompensasi untuk meningkatkan prestasi
kerja.
4.
Departemen
SDM menjalankan tiga fungsi utama. Manajer SDM mengaplikasikan garis otoritas
dalam unit kerja dan menyiratkan otoritas ditempat lain dalam organisasi.
5.
Tren
seperti global, kemajuan teknologi,dan diregulasi berarti bahwa perusahaan
harus lebih kompetitif untuk dapat
bertahan dan berkembang saat ini.
3.2 SARAN DAN KRITIK
Hendaknya manajemen sumber daya manusia adalah tanggung jawab dari
setiap manajer, jadi tidak hanya mereka yang ada dalam departemen sumber daya
manusia saja.
Sebaiknya program SDM juga menyumbang kepada upaya memenangkan
komitmen karyawan, mengingat perlunya membangun suatu angkatan kerja yang
berdisiplin diri dan organisasi yang tanggap dalam zaman yang cepat berubah
ini.
Daftar pustaka
Dessler
Gary,”manajem sumber daya manusia; peran strategis manajemen sumber daya
manusia”, 2003, hlm 4-28.