ORIENTASI PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
PT. AKSARA SOLOPOS

KELOMPOK 2 MSDM
NAMA:
Azizah
Bayu aji saputra
Darsito
Eka kwa
Elinda safitri
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Pada PT. Aksara Solopos mempunyai
langkah-langkah yang biasa ditempuh untuk memberikan pelatihan pada karyawan
yang baru diterima. Masing-masing bagian bertanggungjawab memberikan pelatihan
pada karyawan tersebut. Disamping itu PT. Aksara Solopos juga mengikutkan
karyawannya dalam acara peningkatan ketrampilan karyawan seperti work shop,
seminar dan training. Dengan harapan karyawan yang telah mendapatkan materi
pelatihan dan pengembangan ketrampilan dapat menerapkannya dalam mengerjakan
tugas dari perusahaan dengan lebih maksimal.
Dengan diadakan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan karyawan, diharapkan para karyawan PT. Aksara Solopos
mampu berfikir kreatif sehingga dapat menyelesaikan masalah yang mungkin muncul
dengan cara mereka sendiri namun dapat mencapai hasil yang maksimal. Karyawan
dapat bekerja secara kelompok maupun secara individu. Karena di dalam
perusahaan terdapat berbagai karyawan yang memiliki perangai, sikap dan profil
yang berbeda-beda maka karyawan harus dapat bekerjasama dan saling interaksi
atau berkomunikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang yang dikemukakan,
maka penulis merumuskan permasalahannya yaitu : Bagaimana pelaksanaan pelatihan
dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos?
C. TUJUAN PENGAMATAN
1. Tujuan Operasional Penulis ingin
mengetahui bagaimana pengadaan kegiatan pelatihan dan pengembangan ketrampilan
yang diadakan di PT. Aksara Solopos.
2. Tujuan Fungsional Agar penelitian ini
bermanfaat untuk semua pihak baik sebagai pengetahuan maupun sebagai bahan
pertimbangan pengadaan kegiatan pelatihan dan pengembangan karyawan.
BAB II
DESKRIPSI
LEMBAGA/INSTANSI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Di tengah ketatnya persaingan bisnis pemberi
berita kepada masyarakat
lahirlah harian Solopos yang terbit dan beredar di Surakarta dan
Jawa Tengah bagian tenggara. Berkantor di griya Solopos yang terletak di Jl.
Adi Sucipto 190 Surakarta Solopos berusaha memberikan informasi kepada
masyarakat sekitar. Solopos adalah sebuah penerbitan pers anak perusahaan
Jurnalindo Aksara Grafika (Penerbit harian ekonomi Bisnis Indonesia) di Jakarta
yang menerapkan konsep koran berbasis komunitas (community based newspaper).
Salah satu pendiri Solopos adalah Dr.
Soekamdani S. Gitoradjono yang
merupakan penguasa pendiri harian Bisnis Indonesia. Sejak sebelas
tahun yang lalu tepatnya tanggal 19 September 1997 solopos mulai merintis
bisnis surat kabar di Surakarta dan sekitarnya. Dengan tangan dingin H. Soe’oed
selaku pengelola Solopos dan didukung oleh para wartawan Bisnis Indonesia yang
secara khusus ditugaskan di Surakarta yaitu Sanyoto SA dan Bambang Natur
Rahadi, bersama-sama mengembangkan Solopos. Namun pada pertengahan jalan,
Sunyoto SA pindah tugaskan ke Depok untuk mendirikan dan membangun koran Metro
Depok oleh PT. Jurnalindo Aksara Grafika.
Bisnis pers terus berkembanng sejalan
dengan kemajuan dan
perkembangan masyarakat, bahkan saling mengisi dan saling
menguatkan antara masyarakat sebagai konsumen dan Solopos sebagai pemberi jasa.
Terjadi simbiosis mutualisme proses. Pada perkembangan dan kemajuan media massa
menuntut kebutuhan publik tanpa intervensi dari kekuasaan pemerintah. Solopos
didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembaca, publiknya adalah masyarakat umum
terutama di sekitar Surakarta.
Kesiapan untuk berkompetensi itu
sekaligus bisa berupa bekerjasama membangun kesejahteraan masyarakat Surakarta
dan sekitarnya. Untuk itu, koran ini telah berjuang dengan sungguh-sungguh
melaksanakan fungsi-fungsi pers secara konsekuen, baik fungsi informasi, fungsi
pendidikan (education), fungsi kontrol sosial, maupun fungsi hiburan
(entertainment), bahkan menjalankan fungsi sebagai lembaga ekonomi. Untuk
mempersiapkan pendirian perusahaan dipelukan waktu 6 bulan intensif.
perusahaan yang menerbitkan harian
Solopos, akhirnya diperoleh izin penerbitan surat kabar dari menteri
Penerangan, No. 315/ SK/Menpen/SIUPP. Berbekal dengan SIUPP itulah Solopos
akhirnya bisa hadir pertama kali dengan 16 halaman pada tanggal 19 September
1997. Tabel 1.1 Sumber: Pusdok-Litbang SOLOPOS November 2008 B. VISI MISI
PERUSAHAAN Terbit : 7 kali seminggu Bidang cetak : 7 kolom x 540 mm Ukuran 1
kolom : 4.2 cm Proses cetak : Offset Perusahaan percetakan surat kabar Solopos
selalu berkembang seiring dengan kemajuan pasar dan selalu meningkatkan mutu
pelayanan kepada konsumennya. Perusahaan ini didirikan dengan visi misi sebagai
berikut :
1. Visi PT. Aksara Solopos Penyaji
informasi utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang professional.
2. Misi Membentuk sumberdaya manusia yang kompeten dan
bermoral b. Selalu menyajikan informasi yang berimbang, akurat dan unggul c.
Mensejahterakan stakeholders Solopos
C. TUJUAN PERUSAHAAN
Mendapat keuntungan,Memberikan informasi
kepada masyarakat melalui media cetak. Membantu pemerintah dengan menciptakan
lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup, khususnya masyarakat sekitar,Menciptakan suatu iklim
usaha surat kabar yang sehat untuk memacu peningkatan mutu berita sehingga
dapat bersaing di dalam pasar yang lebih luas.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Stuktur organisasi merupakan suatu rangka
yang menunjang dan menunjukkan seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai
tujuan melalui strategi yang dipilih. Stuktur organisasi PT. Aksara Solopos
berbentuk garis, sehingga komunikasi ataupun laporan-laporan jalannya bertahap
sesuai dengan jenjang kepemimpinannya. Tugas dan tanggungjawab masingmasing
jabatan disesuaikan dengan tingkatannya dalam struktur organisasi perusahaan.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini terdapat skema struktur antara lain :
STRUKTUR ORGANISASI PT. AKSARA SOLOPOS Pimpinan Umum Pemimpin Redaksi Redaktur
Pelaksana Sek Redaksi Red . 1 Red. 2. Red. 3 Red. 4 Red. 5 Red. 6 Red. 7 Red. 8
Dokumentasi/ Pustaka Red. 9 P O D F F Foto Data Pem Perusahaan Kabag. sirkulasi
KS Adm Eks Keterangan Struktur Organisasi PT. Aksara Solopos :
1.
Pimpinan Umum Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan
dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di bidang usaha yang berada dibawah
pengawasannya.
2. Pemimpin Redaksi Menjadi pucuk
pimpinan di bidang kerekdasian dan penentu kebijakan pemberitaan (news and
analysis trends). Memimpin jajaran di bidang keredaksian berdasarkan ketentuan
penerbit. Mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya, baik yang operasional
maupun promosional, kepala pemimpin umum/ wakil pemimpin umum. Menjaga
percetakan surat kabar harian agar tepat waktu sesuai dengan jadwal terbit.
3.
Redaktur Pelaksana Bertugas mengkaji dan menilai daftar isian atas hasil kerja
atau prestasi wartawan dan pekerja kerekdasian, baik tenaga fungsional maupun
struktural, yang dipersiapkan oleh redaktur, untuk menjadi dasar usulan kepada
pemimpin Redaksi. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan kerekdasian
kepada pemimpin redaksi.
4. Kepala Bagian Iklan Bertugas membantu
dan mewakili pimpinan perusahaan dalam memimpin dan mengelola bagian iklan.
5.
Kepala Bagian keuangan Bertugas melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
seluruh kegiatan di bidang keuangan dan akuntansi. Bertanggung jawab dalam hal
pencarian sumber dana, penggunaan dana maupun pembuatan laporan keuangan sesuai
kebijakan, sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
6.
Kepala Bagian Sirkulasi Merancang program kerja sirkulasi dalam upaya
mengangkat tingkat penjualan sesuai target yang ditetapkan.
7. Kepala Bagian Umum Bertanggung jawab
atas koordinasi, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap penyediaan
kertas Koran, film, alat perkantoran serta kegiatan pelayanan umum
diperusahaan, seperti: kebersihan kantor, pemeliharaan kendaraan dan
perlengkapan kantor, logistik, izin, lisensi.
8. KABAG Personalia dan SDM Bertanggung
jawab atas koordinasi, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan
penyediaan kebutuhan akan pekerja sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan, termasuk peningkatan ketrampilan serta kesejahteraan.
9. Kepala Bagian Jaringan (EDP) Menbantu
perbaikan serta pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Membantu memberikan rekomendasi pengembangan teknologi perusahaan, terutama
yang berhubungan dengan perangkat lunak.
10. Sekretaris Redaksi Bertugas membantu
memperlancarkan pekerjaan kerekdasian. Membantu pelaksanaan fungsi
kesekretariatan redaksi sebagai wahana penghubung antar sektoral di dalam
penerbitan dan luar perusahaan. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasionalnya
kepada pemimpin redaksi/ redaktur pelaksana.
11. Sekretaris Perusahaan Bertanggung
jawab atas penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat dan dokumendokumen penting
lain, yang berhubungan dengan kegiatan Pemimpin Perusahaan. Menerima telepon
masuk dan mencatat telepon keluar/ interlokal dari pekerja. Membuat
surat-surat, menyimpan filenya yang berhubungan dengan kepentingan Perusahaan.
12. Redaktur rubrik/ Kompartemen Menjadi
pelaksana teras yang menetapkan derajat pentingnya berita dan gambar di satu
halaman atau lebih, tiap edisi. Mengelola halaman/ rubrik dan membawahi
wartawan atau fungsi lainnya sebagai pelimpahan wewenang dari redaktur
pelaksana.
13. Redaktur Foto Menjadi pelaksana teras
dalam menetapkan derajat gambar yang layak diterbitkan.
14. Redaktur Artistik Menjadi pelaksana
teras dan mengatur arus pekerjaan/ kegiatan yang menunjang perwajahan dari
surat kabar harian. Memimpin dan membawahi staf operator macintosh, pracetak,
dan kartunis. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada
redaktur pelaksana.
15. Reporter Peliputan peristiwa yang
aktual ditempat kejadian dan menghubungi narasumber yang kompeten untuk
memperkaya laporan/ tulisannya, baik atas perintah Redaktur maupun prakasa
sendiri.
16. Fotografer Menjadi pelaksana lapangan
dalam mencari/ memburu dan menyediakan gambar untuk disiarkan kepada khalayak
pembaca surat kabar harian. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasionalnya
kepada redaktur foto.
17. Setter Bertugas membantu pengetikan
naskah, berita/ tulisan dari redaktur dan data-data faximili yang masuk dari
Reporter diluar kota. Memantau perkembangan dan menambah data yang telah ada.
18. Staf Pracetak Menangani pengelolaan
teknis reproduksi untuk mencapai hasil cetak film yang dapat
dipertanggungjawabkan.
19. Operator macintosh Menjadi unsur
pendukung bagi persiapan pracetak. Mempertanggungjawabkan kegiatan
operasinalnya kepada bagian produksi dan kreatif.
20. Staf Desain Membuat gambar yang
berupa karikatur dengan tema-tema yang disesuaikan dengan perkembangan berita
terbaru untuk dimuat dihalaman Opini.
21. Staf Perpustakaan Merupakan unsur
penunjang dalam kelancaran diredaksi dan perusahaan. Membuat analisis
perkembangan buku, majalah atau Koran yang ada diperpustakaan.
22. Staf Iklan Bertugas melaksakan
penerimaan pemasangan iklan secara baik. Menjaga komunikasi dengan pemasang
iklan, biro iklan atau calon pemasang yang menjadi wilayah tugasnya.
23. Staf Administrasi iklan/ Artistik
Melaksanakan kegiatan administrasi iklan dan penempatan iklan. Menyiapkan
jadwal iklan yang akan dipasang pada tiap edisi Koran.
24. Staf Sirkulasi Membuat daftar pesanan
pengiriman Koran dari para agen secara rutin. Bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi kesirkulasian.
25. Staf Administrasi Sirkulasi Melaksanakan
penjualan dan perluasan pasar pembeli Koran Solopos. Melaksanakan kontak
langsung dan membina hubungan baik dengan agen atau mitra kerja lain, dalam
upaya memperlancar penjualan, pengiriman maupun penagihan Koran.
26. Staf Ekspedisi Menjadi pelaksana
pengiriman Koran dari percetakan hingga ke agen atau pembaca langsung.
27. Staf Keuangan Menyelenggarakan
pembukuan atas kegiatan perusahaan mulai dari fungsi pencatatan, pengikhtisaran
dan pelaporan sampai menghasilkan laporan keuangan.
28. Kasir Bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang, cek, giro
dan surat-surat berharga lainnya, setelah mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwewenang. Disamping itu juga bertanggung jawab atas kebenaran
administrasi saldo kas.
29. Staf Penagihan Bertanggung jawab atas
pelaksanaan penagihan piutang-piutang kepada para agen, biro iklan dan instansi
lainnya, dan secara teratur melakukan administrasi penagihan.
30. Staf Rumah Tangga Bertanggung jawab
atas kelancaran sistem kerja peralatan-peralatan kantor, menjaga kebersihan
lingkungan perusahaan dan memberikan pelayanan diruang kerja dan ruang makan.
31. Staf Administrasi SDM Bertugas
melaksanakan kegiatan administrasi SDM.
32. Staf Legal Bertanggung jawab atas
semua berkas perjanjian milik perusahaan dan menjaga kepentingan hukum
perusahaan secara internal maupun saat menangani kasus di pengadilan dan
kepolisian.
33. Staf Teknisi Bertugas menunjang
kelancaran kerja, baik di bidang redaksi maupun bidang perusahaan, dengan jalan
memelihara dan menjaga kelancarann perangkat keras yang dimiliki oleh
perusahaan. Bekerjasama dengan bagian jaringan dalam melakukan perawatan
peralatan keras atau lunak yang ada di kantor.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN
PT. Aksara Solopos memberikan kesempatan
kepada pegawai dan menyediakan sarana untuk pengembangan pengetahuan,
ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan melalui
program pelatihan dan pengembangan ketrampilan baik di dalam perusahaan maupun
di luar perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan manajer SDM PT.
Aksara Solopos pada hari sabtu 30 mei 2009 maka diperoleh informasi bahwa
strategi PT. Aksara Solopos dalam meningkatkan kinerja karyawan ada tiga yaitu
melalui :
1. Motivasi yaitu pemberian semangat,
dorongan berupa penyuluhan atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan
merupakan subyek dalam suatu perusahaan. Sebagai subyek karyawan adalah
merupakan motor penggerak terhadap jalannya perusahaan akan ditentukan oleh
kualitas kerja karyawan yang ada. Sehingga hanya karyawan yang berkualitas dan
mempunyai konstribusi yang besar pada perusahaan layak untuk mendapatkan posisi
dan fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan karyawan
dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun kualitas
kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan dalam pertemuan,
pemberian motivasi dalam acara internal melalui panggilan kepada karyawan
secara personil oleh pimpinan.
2.
Pendidikan dan Latihan Dalam peningkatan kinerja karyawan PT. Aksara Solopos
mempunyai tujuan yang dititikberatkan untuk memperbaiki efektifitas dan
efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai tujuan sasaran program kerja
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan
yang diadakan PT. Aksara Solopos tentu akan memberikan manfaat yang diperoleh
dalam strategi perusahaan meningkatkan kinerja karyawan yaitu :
a. Meningkatkan rasa puas dan menumbuhkan
semangat kerja serta rasa percaya diri pada karyawan.
b.
Memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat memperlancar proses kerja
dan efisiensi waktu.
c. Mengurangi kesalahan dalam bekerja
sehingga mengurangi beban pemborosan.
d. Komunikasi dan kerjasama antar
karyawan menjadi lebih baik sehingga menciptakan suasana kerja yang nyaman.
Pendidikan dan Pengembangan ketrampilan diselenggarakan oleh PT. Aksara
Solopos. Waktu penyelenggaraannya tergantung materi yang diberikan.
3. Promosi Jabatan Diberikan Promosi
Jabatan Promosi adalah pemberian kepercayaan kepada karyawan untuk menduduki
jabatan tertentu pada jenjang atau eselon tertentu. Promosi jabatan merupakan
salah satu persyaratan karyawan untuk menduduki jabatan-jabatan yang ada.
Apabila terdapat lowongan jabatan pada struktur organisasi maka pimpinan akan
mempertimbangkan karyawan yang memiliki sertifikat diklat disamping memiliki
kapasitas dan kapabilitas sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab pada
jabatan yang lowong tersebut. Strategi Peningkatan kinerja karyawan yang dilakukan
PT. Aksara Solopos sudah baik, hanya saja pada saat pengadaan pengembangan
kepribadian masih menunggu kerjasama dari instansi lain. Dari ketiga cara untuk
meningkatkan kinerja karyawan di PT. Aksara Solopos tersebut di atas, Penulis
lebih fokus membahas tentang pemberian pendidikan dan pelatihan karyawan karena
langkah ini merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan kemampuan
karyawan. Karyawan akan mendapat pengetahuan yang selalu berkembang dari dalam
dan luar perusahaan.
B. METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Dalam melaksanakan program pelatihan dan
pengembangan ketrampilan karyawan PT. Aksara Solopos menggunakan tehnik
pendidikan dan pengembangan yang meliputi :
1. Pelatihan dan pengembangan On The Job
Training Diklat on the job adalah pelatihan yang diadakan oleh PT. Aksara
Solopos sendiri dan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kerja
karyawan. Diklat on the job yang dilaksanakan berupa:
a.
Rotasi Jabatan (Rotation Job) PT. Aksara Solopos melakukan pemindahan tugas
karyawan dari satu bagian ke bagian lain untuk menyesuaikan dengan pendidikan
dan keahlian karyawan. Rotasi jabatan akan menjadi sangat penting karena dapat
mengurangi rasa jenuh karyawan terhadap satu pekerjaan yang sama dan terus
menerus. Dengan rotasi jabatan ini maka karyawan akan memperoleh pengalaman
kerja. Di tempat kerjanya yang baru, seorang karyawan akan dapat mengasah
kemampuannya dalam bekerja. Di PT. Aksara Solopos ada saling keterkaitan antara
manajer dan para staffnya. Keduanya dapat saling menilai demi kemajuan
perusahaan. Misalnya seorang karyawan yang berada di posisi promosi dipindahkan
ke bagian umum karena perusahaan menganggap karyawan tersebut lebih cocok di
posisi tersebut, sehingga kinerja karyawan tersebut dapat maksimal.
b. Latihan Instruksi Pekerjaan Latihan
instruksi pekerjaan di PT. Aksara Solopos dilakukan dengan cara penugasan
kepada karyawan untuk menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang
karyawan diperintahkan melaksanakan tugas yang belum pernah atau sudah pernah
dia lakukan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Melalui latihan instruksi
pekerjaan atasan dapat mengetahui seberapa kemampuan karyawan tersebut. Cara
ini biasanya untuk karyawan yang baru atau karyawan lama tetapi menempati posisi
yang baru.
c. Magang PT. Aksara Solopos melakukan
program magang dengan cara mengirimkan karyawannya ke perusahaan anak cabang
Bisnis Indonesia di Jakarta dan Harian Jogja di Jogjakarta untuk mengetahui
keadaan perusahaan di tempat tersebut. Keadaan di tempat karyawan tersebut
tentu akan berbeda, sehingga karyawan tersebut akan terlatih untuk menghadapi
masalah-masalah baru yang mungkin muncul. Jadi program magang ini dapat
dijadikan sarana uji coba sebelum karyawan ditempatkan pada posisi yang baru.
d. Pembekalan (Coaching) Pada PT. Aksara
Solopos pembekalan dilakukan oleh manajer kepada karyawan yang baru. Karyawan
tersebut akan mendapatkan perhatian lebih dari manajernya pada awawl-awal masa
kerjanya. Karyawan dibimbing agar dapat bekerja dengan baik dan dapat memahami
pekerjaannya. Dalam hal ini manajer memegang peranan penting dalam proses
adaptasi dan kemampuan karyawan baru untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Sebagai contoh manajer keuangan membimbing karyawan yang baru bagai
mana tugas-tugasnya dan bagaimana proses pengerjaannya.
2. Pelatihan dan Pengembangan Off The Job
Pendidikan dan Pengembangan ketrampilan karyawan Off The Job dilaksanakan
sendiri oleh perusahaan atau pun bekerjasama dengan inistansi lain. Pendidikan
dan pelatihan ini dilaksanakan di waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan karyawan. Beberapa pelatihan yang dilakukan PT. Aksara Solopos
antara lain :
a. Pelatihan teknis Pelatihan yang
diadakan untuk menunjang tugas dan pekerjaan karyawan keseharian secara teknis.
Dalam pelatihan teknis karyawan dilatih cara mengoperasian mesin cetak dan
mesin-mesin baru. Karyawan baru harus berorientasi dengan mesin cetak baru yang
ada pada PT. Aksara Solopos. Dengan diadakannya program ini karyawan akan dapat
menggunakan mesin tersebut dengan benar dan efisien. Untuk karyawan manajerial
diadakan pelatihan penggunaan program komputer yang baru dan lebih canggih.
Sistem pelatihan tidak harus dilakukan pada semua karyawan, perusahaan
mengikutkan beberapa karyawannya dalam training atau pelatihan yang berkaitan
dengan teknis. Setelah karyawan tersebut kembali keperusahaan maka dia wajib
mengajarkan pengetahuan yang telah didapatnya pada karyawan lain. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi pengeluaran.
b. Pelatihan untuk pengembangan
kepribadian Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepribadian karyawan agar
dapat meningkatkan kinerjanya. Karyawan PT. Aksara Solopos diikutkan dalam
pengembangan kepribadian yang diadakan oleh perusahaan maupun oleh luar
perusahaan. Pengembangan kepribadian tersebut yaitu: perusahaan mengadakan
pengajian yang diadakan setiap satu kali dalam sebulan. Dengan pengajian ini
karyawan diharapkan dapat lebih baik dan profesional. Disamping pengajian yang
diadakan setiap bulan, PT. Aksara Solopos juga memberi perintah kepada
manajer-manajer tiap bagian untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para
staff dan selalu memberi pengarahanpengarahan. Hal ini dilakukan agar suasana
kerja tidak membosankan. Alternative lain yang dilakukan perusahaan adalah
mengikutkan karyawannya pada kegiatan pelatihan dan pengembangan kepribadian
yang diadakan oleh instansi di luar perusahaan. Misalnya kegiatan pelatihan ESQ
dan seminar-seminar kepribadian lainnya.
c. Pelatihan jurnalistik Dilakukan oleh
PT. Aksara Solopos untuk mengembangkan ketrampilan karyawan dibidang
jurnalistik. Bahasa yang selalu berkembang menuntut redaktur untuk mengikuti
perkembangan tersebut. PT. Aksara Solopos memiliki Lembaga Pelatihan
Jurnalistik yang berfungsi mengembangkan kemampuan jurnalistik. Kelas pelatihan
ini dibuka tiap bulan dengan waktu workshop selama tiga hari. Untuk orang luar
pun dapat mengikuti kegiatan ini dengan dikenai biaya administrasi. Dalam
pelaksanaan teori-teori pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan sudah
berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat menunjang peningkatan ketrampilan
karyawan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan bisnis berjalan dengan
hasil yang maksimal.
C. EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Untuk menilai program-program yang telah
diadakan oleh PT. Aksara Solopos untuk meningkatkan ketrampilan karyawan
melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan maka diadakan evaluasi
mengenai pelatihan dan pengembangan yang telah diadakan, apakah target-target
yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Di PT. Aksara Solopos evaluasi
diadakan secara berjalan maksudnya, penilaian dilakukan setelah karyawan
mengikuti pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan tersebut harus
memberikan laporan secara tertulis kepada perusahaan. Laporan berisi kinerja
karyawan tersebut yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah didapat dari
pelatihan dan pengembangan ketrampilan. Laporan yang diterima perusahaan dari
karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan akan terus diperiksa untuk
mengetahui perkembangan kemampuan karyawan tersebut. Bagi karyawan yang
mengalami peningkatan kemampuan dan mau mengajarkannya pada karyawan lain akan
mendapat penghargaan dari perusahaan, baik berupa bonus maupun promosi jabatan.
D. INSTRUKTUR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA
SOLOPOS
Instruktur atau pelatih dalam
pengembangan yang diadakan di PT. Aksara Solopos adalah orang atau kelompok
yang memberikan pendidikan pada karyawan pada PT. Aksara Solopos baik karyawan
manajerial maupun karyawan operasional. Pelatih berperan sangat penting dalam
peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan
yang diadakan perusahaan. Pada pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang
diadakan PT. Aksara Solopos menggunakan pelatih dari dalam perusahaan, dari
luar perusahaan dan gabungan antara keduanya. Berbagai variasi tersebut
dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan itu sendiri.
1. Pelatih dari dalam perusahaan Manajer
atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau dari dalam perusahaan.
Manajer bertanggungjawab memberikan pelatihan pada karyawan dibawahnya dengan
memberi petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Manajer juga harus
mengajarkan bagimana mengoperasikan peralatan, mesin-mesin dan sebagainya.
Misalnya manajer keuangan bertanggungjawab melatih semua karyawan pada bagian
keuangan dan manajer tersebut bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian
keuangan.
2.
Pelatih dari luar perusahaan Pemberi pelatihan dan pengembangan didatangkan
dari luar oleh PT. Aksara Solopos bertujuan memberi pengetahuan yang baru. PT.
Aksara Solopos bekerja sama dengan lembaga pelatihan Prasetya Mulya Jakarta dan
LP3Y untuk para redaksi. Untuk pelatihan dan pengembangan ketrampilan
manajerial PT. Aksara Solopos dan Lembaga Pelatihan Prasetya Mulya telah terjalin
kerjasama yang baik untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sehingga kinerja
karyawan dapat meningkat. Biasanya karyawan yang menempati posisi baru yang
diikutkan dalam kegiatan ini. Misalnya : karyawan yang baru menempati posisi
sebagai manajer SDM maka dia akan dikirim ke lembaga Prasetya Mulya untuk
mengikuti pelatihan. Setelah kembali karyawan tersebut harus menularkan
pengetahuannya pada karyawan lain.
3. Pelatih Gabungan dari dalam perusahaan
dan dari luar perusahaan PT. Aksara Solopos mengadakan pelatihan penulisan
untuk para karyawan bagian redaksi dan wartawan serta reporter dengan
mendatangkan pembicara dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan. Hal ini
sering dilakukan untuk memadukan pengetahuan menyesuaikan dengan perkembangan
jaman.
E. MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS Pada PT.
Aksara Solopos pelatihan dan pengembangan
ketrampilan karywan menjadi tanggungjawab bagian SDM dan pimpinan perusahaan
secara langsung. Keduanya mempunyai tanggungjawab untuk merencanakan,
menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan dan pengembangan dan
melakukan evaluasi terhadap hasilnya. Adapun manfaat yang diperoleh dari
diadakannya pelatihan dan ketrampilan karyawan pada PT. Aksara Solopos adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja karyawan baik
secara manajerial maupun secara operasional.
2. Meningkatkan kemampuan karyawan
terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi
3. Menghemat waktu karyawan baru untuk
belajar mengenai apa yang harus karyawan tersebut kerjakan.
4. Membantu memecahkan masalah
operasional misalnya bagaimana mengoperasikan mesin cetak yang baru dengan
teknologi yang baru pula.
5. Sebagai sarana karyawan baru untuk
beradaptasi dengan suasana kerja yang ada pada PT. Aksara Solopos.
6. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
kepribadian karyawan.
7. Untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi karyawan dalam bekerja sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan.
8. Mempersiapkan karyawan untuk promosi
pada posisi baru. Dengan diadakannya pelatihan dan pengembangan ketrampilan
karyawan dengan baik dan sesuai kebutuhan perusahaan, sumber daya manusia pada
PT. Aksara Solopos secara kualitas akan meningkat. Kegiatan ini juga dapat
memupuk rasa kerja secara bersama-sama antar karyawan. Dari berbagai manfaat
tersebut telah didapat oleh karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan
ketrampilan namun ada beberapa karyawan yang kurang merespon kegiatan tersebut
dengan alasan tidak ada waktu.
F. HAMBATAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Hambatan atau kendala yang muncul dalam
pengadaan pelatihan dan pengembangan ketrampilan pada PT. Aksara Solopos berada
pada sumber daya manusianya sendiri. Karyawan yang telah ditunjuk untuk
mengikuti pelatihan diberi perintah secara langsung oleh perusahaan melalui
surat resmi.
Untuk karyawan yang berhalangan mengikuti
harus memberikan keterangan yang jelas seperti sedang sakit, sehingga posisinya
dapat digantikan oleh karyawan yang lain. Namun banyak karyawan yang tidak
mengikuti pelatihan tanpa memberitahukan atau ijin pada pihak perusahaan
sehingga peluang terbuang sia-sia. Karyawan masih beranggapan bahwa kegiatan
tersebut tidak penting. Kurangnya kesadaran karyawan ini yang membuat beberapa
kali pengadaan pelatihan kurang menuai hasil yang maksimal.
Selain dari individu karyawan sendiri,
PT. Aksara Solopos juga mendapat kendala dari perusahaan yang kurang sering
mengadakan atau mengikutkan karyawannya dalam kegiatan pelatihan dan
pengembangan karena terbentur biaya yang sangat tinggi. Sebagai contoh
pelatihan mengenai SDM yang bekerja sama dengan Prasetya Mulya harus
mengeluarkan biaya tiga juta per orang. Hal ini menjadi pertimbangan perusahaan
sebelum mengikutkan karyawan dalam pelatihan dan pengembangan ketrampilan.
G.
UPAYA UNTUK MENGATASI HAMBATAN
PT. Aksara Solopos dalam menghadapi berbagai
kendala tersebut melakukan berbagai langkah.
Seperti karyawan yang sudah mengikuti
pelatihan dan pengembangan namun dia tidak mau menularkan pengetahuannya pada karyawan
lain maka karyawan tersebut tidak akan mengikutkannya dalam pelatihan dan
pengembangan lagi. Perusahaan menganggap bahwa karyawan tersebut Team Worknya
buruk, sehingga hal tersebut dapat dijadikan hukuman dan pelajaran. Untuk
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan karyawan,
PT. Aksara Solopos biasanya menjalin
kerjasama dengan cara : Lembaga tersebut dapat iklan pada Harian Solopos
sebagai balas jasa Solopos dapat mengikutkan karyawannya dalam pelatihan yang
diadakan lembaga tersebut dengan biaya yang sedikit atau bahkan gratis.
Disamping itu PT. Aksara Solopos juga
mengintensifkan laporan karyawan yang telah mengikuti pelatihan dan
pengembangan untuk terus mengawasi peningkatan kinerjanya. Secara selektif PT.
Aksara Solopos mengikutkan dan mengadakan program pelatihan dan pengembangan
ketrampilan karyawan. Karena selektif inilah kegiatan pelatihan dan
pengembangan ketrampilan belum menjangkau semua karyawan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan penulis
laksanakan di PT. Aksara Solopos, bahwa program peningkatan kinerja ada tiga
yaitu motivasi, pendidikan dan latihan, serta rotasi jabatan. Ketiga hal
tersebut telah dilaksanakan dengan baik, hanya saja pada saat pengadaan masih
menunggu kerjasama demgan instansi lain.
2.
Pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos dilakukan
dengan dua cara yaitu on the job trainining dan off the job training. Evaluasi
hasil pelatihan dan pengembangan dilihat dari laporan secara tertulis yang
diberikan oleh karyawan yang mengikuti pelatihan dikaitkan dengan pekerjaannya
sehari-hari. Namun dalam pemilihan karyawan yang akan diikutkan dalam pelatihan
dan pengembangan belum tersistem dengan baik karena belum semua karyawan
diikutkan dalam program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan.
3. Dalam pelaksanaan program pelatihan
dan pengembangan ketrampilan karyawan PT. Aksara Solopos mengalami
kendala-kendala diantaranya karyawan yang kurang merespon untuk mengikuti
program pelatihan dan pengembangan serta harus mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos telah terlaksana
dengan baik, namun perlu adanya peningkatan yang lebih baik dalam system
pemilihan karyawan yang akan mengikuti pelatihan dan pengembangan agar program
ini mendapat hasil yang maksimal di semua bagian.
B. SARAN
Pada bab ini penulis menyampaikan saran
yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Aksara Solopos
dalam pengadaan Pelatihan dan Pengembangan ketrampilan karyawan, yaitu :
1. Agar karyawan yang mengikuti pelatihan
dan pengembangan dapat merespon dan mengikuti dengan maksimal maka perlu diberi
pelatihan dan pengembangan ketrampilan sesuai dengan diskripsi bidang kerjanya.
2. Sistem yang lebih baik dalam pemilihan
karyawan yang akan di ikutkan dalam program pelatihan dan pengembangan
ketrampilan karyawan misalnya asas senioritas sesuai dengan urutan masa kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar