Jumat, 25 Maret 2016

makalah manajemen sumber daya manusia


ORIENTASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
PT. AKSARA SOLOPOS
















KELOMPOK 2 MSDM
NAMA:
Azizah
Bayu aji saputra
Darsito
Eka kwa
Elinda safitri



















BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Pada PT. Aksara Solopos mempunyai langkah-langkah yang biasa ditempuh untuk memberikan pelatihan pada karyawan yang baru diterima. Masing-masing bagian bertanggungjawab memberikan pelatihan pada karyawan tersebut. Disamping itu PT. Aksara Solopos juga mengikutkan karyawannya dalam acara peningkatan ketrampilan karyawan seperti work shop, seminar dan training. Dengan harapan karyawan yang telah mendapatkan materi pelatihan dan pengembangan ketrampilan dapat menerapkannya dalam mengerjakan tugas dari perusahaan dengan lebih maksimal.
Dengan diadakan pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan, diharapkan para karyawan PT. Aksara Solopos mampu berfikir kreatif sehingga dapat menyelesaikan masalah yang mungkin muncul dengan cara mereka sendiri namun dapat mencapai hasil yang maksimal. Karyawan dapat bekerja secara kelompok maupun secara individu. Karena di dalam perusahaan terdapat berbagai karyawan yang memiliki perangai, sikap dan profil yang berbeda-beda maka karyawan harus dapat bekerjasama dan saling interaksi atau berkomunikasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang yang dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahannya yaitu : Bagaimana pelaksanaan pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos?
C. TUJUAN PENGAMATAN
1. Tujuan Operasional Penulis ingin mengetahui bagaimana pengadaan kegiatan pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang diadakan di PT. Aksara Solopos.
2. Tujuan Fungsional Agar penelitian ini bermanfaat untuk semua pihak baik sebagai pengetahuan maupun sebagai bahan pertimbangan pengadaan kegiatan pelatihan dan pengembangan karyawan.
BAB II
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Di tengah ketatnya persaingan bisnis pemberi berita kepada masyarakat
lahirlah harian Solopos yang terbit dan beredar di Surakarta dan Jawa Tengah bagian tenggara. Berkantor di griya Solopos yang terletak di Jl. Adi Sucipto 190 Surakarta Solopos berusaha memberikan informasi kepada masyarakat sekitar. Solopos adalah sebuah penerbitan pers anak perusahaan Jurnalindo Aksara Grafika (Penerbit harian ekonomi Bisnis Indonesia) di Jakarta yang menerapkan konsep koran berbasis komunitas (community based newspaper).
Salah satu pendiri Solopos adalah Dr. Soekamdani S. Gitoradjono yang
merupakan penguasa pendiri harian Bisnis Indonesia. Sejak sebelas tahun yang lalu tepatnya tanggal 19 September 1997 solopos mulai merintis bisnis surat kabar di Surakarta dan sekitarnya. Dengan tangan dingin H. Soe’oed selaku pengelola Solopos dan didukung oleh para wartawan Bisnis Indonesia yang secara khusus ditugaskan di Surakarta yaitu Sanyoto SA dan Bambang Natur Rahadi, bersama-sama mengembangkan Solopos. Namun pada pertengahan jalan, Sunyoto SA pindah tugaskan ke Depok untuk mendirikan dan membangun koran Metro Depok oleh PT. Jurnalindo Aksara Grafika.
Bisnis pers terus berkembanng sejalan dengan kemajuan dan
perkembangan masyarakat, bahkan saling mengisi dan saling menguatkan antara masyarakat sebagai konsumen dan Solopos sebagai pemberi jasa. Terjadi simbiosis mutualisme proses. Pada perkembangan dan kemajuan media massa menuntut kebutuhan publik tanpa intervensi dari kekuasaan pemerintah. Solopos didirikan untuk memenuhi kebutuhan pembaca, publiknya adalah masyarakat umum terutama di sekitar Surakarta.
Kesiapan untuk berkompetensi itu sekaligus bisa berupa bekerjasama membangun kesejahteraan masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Untuk itu, koran ini telah berjuang dengan sungguh-sungguh melaksanakan fungsi-fungsi pers secara konsekuen, baik fungsi informasi, fungsi pendidikan (education), fungsi kontrol sosial, maupun fungsi hiburan (entertainment), bahkan menjalankan fungsi sebagai lembaga ekonomi. Untuk mempersiapkan pendirian perusahaan dipelukan waktu 6 bulan intensif.
perusahaan yang menerbitkan harian Solopos, akhirnya diperoleh izin penerbitan surat kabar dari menteri Penerangan, No. 315/ SK/Menpen/SIUPP. Berbekal dengan SIUPP itulah Solopos akhirnya bisa hadir pertama kali dengan 16 halaman pada tanggal 19 September 1997. Tabel 1.1 Sumber: Pusdok-Litbang SOLOPOS November 2008 B. VISI MISI PERUSAHAAN Terbit : 7 kali seminggu Bidang cetak : 7 kolom x 540 mm Ukuran 1 kolom : 4.2 cm Proses cetak : Offset Perusahaan percetakan surat kabar Solopos selalu berkembang seiring dengan kemajuan pasar dan selalu meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumennya. Perusahaan ini didirikan dengan visi misi sebagai berikut :
1. Visi PT. Aksara Solopos Penyaji informasi utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang professional.
2. Misi  Membentuk sumberdaya manusia yang kompeten dan bermoral b. Selalu menyajikan informasi yang berimbang, akurat dan unggul c. Mensejahterakan stakeholders Solopos
C. TUJUAN PERUSAHAAN
 Mendapat keuntungan,Memberikan informasi kepada masyarakat melalui media cetak. Membantu pemerintah dengan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup, khususnya masyarakat sekitar,Menciptakan suatu iklim usaha surat kabar yang sehat untuk memacu peningkatan mutu berita sehingga dapat bersaing di dalam pasar yang lebih luas.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Stuktur organisasi merupakan suatu rangka yang menunjang dan menunjukkan seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih. Stuktur organisasi PT. Aksara Solopos berbentuk garis, sehingga komunikasi ataupun laporan-laporan jalannya bertahap sesuai dengan jenjang kepemimpinannya. Tugas dan tanggungjawab masingmasing jabatan disesuaikan dengan tingkatannya dalam struktur organisasi perusahaan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini terdapat skema struktur antara lain : STRUKTUR ORGANISASI PT. AKSARA SOLOPOS Pimpinan Umum Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana Sek Redaksi Red . 1 Red. 2.  Red. 3 Red. 4 Red. 5 Red. 6 Red. 7 Red. 8 Dokumentasi/ Pustaka Red. 9 P O D F F Foto Data Pem Perusahaan Kabag. sirkulasi KS Adm Eks Keterangan Struktur Organisasi PT. Aksara Solopos :
 1. Pimpinan Umum Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di bidang usaha yang berada dibawah pengawasannya.
2. Pemimpin Redaksi Menjadi pucuk pimpinan di bidang kerekdasian dan penentu kebijakan pemberitaan (news and analysis trends). Memimpin jajaran di bidang keredaksian berdasarkan ketentuan penerbit. Mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya, baik yang operasional maupun promosional, kepala pemimpin umum/ wakil pemimpin umum. Menjaga percetakan surat kabar harian agar tepat waktu sesuai dengan jadwal terbit.
 3. Redaktur Pelaksana Bertugas mengkaji dan menilai daftar isian atas hasil kerja atau prestasi wartawan dan pekerja kerekdasian, baik tenaga fungsional maupun struktural, yang dipersiapkan oleh redaktur, untuk menjadi dasar usulan kepada pemimpin Redaksi. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan kerekdasian kepada pemimpin redaksi.
4. Kepala Bagian Iklan Bertugas membantu dan mewakili pimpinan perusahaan dalam memimpin dan mengelola bagian iklan.
 5. Kepala Bagian keuangan Bertugas melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di bidang keuangan dan akuntansi. Bertanggung jawab dalam hal pencarian sumber dana, penggunaan dana maupun pembuatan laporan keuangan sesuai kebijakan, sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
 6. Kepala Bagian Sirkulasi Merancang program kerja sirkulasi dalam upaya mengangkat tingkat penjualan sesuai target yang ditetapkan.
7. Kepala Bagian Umum Bertanggung jawab atas koordinasi, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap penyediaan kertas Koran, film, alat perkantoran serta kegiatan pelayanan umum diperusahaan, seperti: kebersihan kantor, pemeliharaan kendaraan dan perlengkapan kantor, logistik, izin, lisensi.
8. KABAG Personalia dan SDM Bertanggung jawab atas koordinasi, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan penyediaan kebutuhan akan pekerja sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan, termasuk peningkatan ketrampilan serta kesejahteraan.
9. Kepala Bagian Jaringan (EDP) Menbantu perbaikan serta pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Membantu memberikan rekomendasi pengembangan teknologi perusahaan, terutama yang berhubungan dengan perangkat lunak.
10. Sekretaris Redaksi Bertugas membantu memperlancarkan pekerjaan kerekdasian. Membantu pelaksanaan fungsi kesekretariatan redaksi sebagai wahana penghubung antar sektoral di dalam penerbitan dan luar perusahaan. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasionalnya kepada pemimpin redaksi/ redaktur pelaksana.
11. Sekretaris Perusahaan Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat dan dokumendokumen penting lain, yang berhubungan dengan kegiatan Pemimpin Perusahaan. Menerima telepon masuk dan mencatat telepon keluar/ interlokal dari pekerja. Membuat surat-surat, menyimpan filenya yang berhubungan dengan kepentingan Perusahaan.
12. Redaktur rubrik/ Kompartemen Menjadi pelaksana teras yang menetapkan derajat pentingnya berita dan gambar di satu halaman atau lebih, tiap edisi. Mengelola halaman/ rubrik dan membawahi wartawan atau fungsi lainnya sebagai pelimpahan wewenang dari redaktur pelaksana.
13. Redaktur Foto Menjadi pelaksana teras dalam menetapkan derajat gambar yang layak diterbitkan.
14. Redaktur Artistik Menjadi pelaksana teras dan mengatur arus pekerjaan/ kegiatan yang menunjang perwajahan dari surat kabar harian. Memimpin dan membawahi staf operator macintosh, pracetak, dan kartunis. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada redaktur pelaksana.
15. Reporter Peliputan peristiwa yang aktual ditempat kejadian dan menghubungi narasumber yang kompeten untuk memperkaya laporan/ tulisannya, baik atas perintah Redaktur maupun prakasa sendiri.
16. Fotografer Menjadi pelaksana lapangan dalam mencari/ memburu dan menyediakan gambar untuk disiarkan kepada khalayak pembaca surat kabar harian. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasionalnya kepada redaktur foto.
17. Setter Bertugas membantu pengetikan naskah, berita/ tulisan dari redaktur dan data-data faximili yang masuk dari Reporter diluar kota. Memantau perkembangan dan menambah data yang telah ada.
18. Staf Pracetak Menangani pengelolaan teknis reproduksi untuk mencapai hasil cetak film yang dapat dipertanggungjawabkan.
19. Operator macintosh Menjadi unsur pendukung bagi persiapan pracetak. Mempertanggungjawabkan kegiatan operasinalnya kepada bagian produksi dan kreatif.
20. Staf Desain Membuat gambar yang berupa karikatur dengan tema-tema yang disesuaikan dengan perkembangan berita terbaru untuk dimuat dihalaman Opini.
21. Staf Perpustakaan Merupakan unsur penunjang dalam kelancaran diredaksi dan perusahaan. Membuat analisis perkembangan buku, majalah atau Koran yang ada diperpustakaan.
22. Staf Iklan Bertugas melaksakan penerimaan pemasangan iklan secara baik. Menjaga komunikasi dengan pemasang iklan, biro iklan atau calon pemasang yang menjadi wilayah tugasnya.
23. Staf Administrasi iklan/ Artistik Melaksanakan kegiatan administrasi iklan dan penempatan iklan. Menyiapkan jadwal iklan yang akan dipasang pada tiap edisi Koran.
 24. Staf Sirkulasi Membuat daftar pesanan pengiriman Koran dari para agen secara rutin. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi kesirkulasian.
 25. Staf Administrasi Sirkulasi Melaksanakan penjualan dan perluasan pasar pembeli Koran Solopos. Melaksanakan kontak langsung dan membina hubungan baik dengan agen atau mitra kerja lain, dalam upaya memperlancar penjualan, pengiriman maupun penagihan Koran.
26. Staf Ekspedisi Menjadi pelaksana pengiriman Koran dari percetakan hingga ke agen atau pembaca langsung.
27. Staf Keuangan Menyelenggarakan pembukuan atas kegiatan perusahaan mulai dari fungsi pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan sampai menghasilkan laporan keuangan.
28. Kasir Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang, cek, giro dan surat-surat berharga lainnya, setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwewenang. Disamping itu juga bertanggung jawab atas kebenaran administrasi saldo kas.
29. Staf Penagihan Bertanggung jawab atas pelaksanaan penagihan piutang-piutang kepada para agen, biro iklan dan instansi lainnya, dan secara teratur melakukan administrasi penagihan.
30. Staf Rumah Tangga Bertanggung jawab atas kelancaran sistem kerja peralatan-peralatan kantor, menjaga kebersihan lingkungan perusahaan dan memberikan pelayanan diruang kerja dan ruang makan.
31. Staf Administrasi SDM Bertugas melaksanakan kegiatan administrasi SDM.
32. Staf Legal Bertanggung jawab atas semua berkas perjanjian milik perusahaan dan menjaga kepentingan hukum perusahaan secara internal maupun saat menangani kasus di pengadilan dan kepolisian.
33. Staf Teknisi Bertugas menunjang kelancaran kerja, baik di bidang redaksi maupun bidang perusahaan, dengan jalan memelihara dan menjaga kelancarann perangkat keras yang dimiliki oleh perusahaan. Bekerjasama dengan bagian jaringan dalam melakukan perawatan peralatan keras atau lunak yang ada di kantor.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN
PT. Aksara Solopos memberikan kesempatan kepada pegawai dan menyediakan sarana untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan, perilaku, wawasan, kemampuan manajerial, dan kepemimpinan melalui program pelatihan dan pengembangan ketrampilan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan manajer SDM PT. Aksara Solopos pada hari sabtu 30 mei 2009 maka diperoleh informasi bahwa strategi PT. Aksara Solopos dalam meningkatkan kinerja karyawan ada tiga yaitu melalui :
1. Motivasi yaitu pemberian semangat, dorongan berupa penyuluhan atau pembinaan tentang penyadaran bahwa karyawan merupakan subyek dalam suatu perusahaan. Sebagai subyek karyawan adalah merupakan motor penggerak terhadap jalannya perusahaan akan ditentukan oleh kualitas kerja karyawan yang ada. Sehingga hanya karyawan yang berkualitas dan mempunyai konstribusi yang besar pada perusahaan layak untuk mendapatkan posisi dan fasilitas-fasilitas. Dengan pemberian penyadaran ini diharapkan karyawan dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan pengetahuan maupun kualitas kerjanya. Bentuk pemberian motivasi berupa pengarahan dalam pertemuan, pemberian motivasi dalam acara internal melalui panggilan kepada karyawan secara personil oleh pimpinan.
 2. Pendidikan dan Latihan Dalam peningkatan kinerja karyawan PT. Aksara Solopos mempunyai tujuan yang dititikberatkan untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai tujuan sasaran program kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan yang diadakan PT. Aksara Solopos tentu akan memberikan manfaat yang diperoleh dalam strategi perusahaan meningkatkan kinerja karyawan yaitu :
a. Meningkatkan rasa puas dan menumbuhkan semangat kerja serta rasa percaya diri pada karyawan.
 b. Memperbaiki metode dan system kerja sehingga dapat memperlancar proses kerja dan efisiensi waktu.
c. Mengurangi kesalahan dalam bekerja sehingga mengurangi beban pemborosan.
d. Komunikasi dan kerjasama antar karyawan menjadi lebih baik sehingga menciptakan suasana kerja yang nyaman. Pendidikan dan Pengembangan ketrampilan diselenggarakan oleh PT. Aksara Solopos. Waktu penyelenggaraannya tergantung materi yang diberikan.
3. Promosi Jabatan Diberikan Promosi Jabatan Promosi adalah pemberian kepercayaan kepada karyawan untuk menduduki jabatan tertentu pada jenjang atau eselon tertentu. Promosi jabatan merupakan salah satu persyaratan karyawan untuk menduduki jabatan-jabatan yang ada. Apabila terdapat lowongan jabatan pada struktur organisasi maka pimpinan akan mempertimbangkan karyawan yang memiliki sertifikat diklat disamping memiliki kapasitas dan kapabilitas sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab pada jabatan yang lowong tersebut. Strategi Peningkatan kinerja karyawan yang dilakukan PT. Aksara Solopos sudah baik, hanya saja pada saat pengadaan pengembangan kepribadian masih menunggu kerjasama dari instansi lain. Dari ketiga cara untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT. Aksara Solopos tersebut di atas, Penulis lebih fokus membahas tentang pemberian pendidikan dan pelatihan karyawan karena langkah ini merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan kemampuan karyawan. Karyawan akan mendapat pengetahuan yang selalu berkembang dari dalam dan luar perusahaan.
B. METODE PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan PT. Aksara Solopos menggunakan tehnik pendidikan dan pengembangan yang meliputi :
1. Pelatihan dan pengembangan On The Job Training Diklat on the job adalah pelatihan yang diadakan oleh PT. Aksara Solopos sendiri dan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan kerja karyawan. Diklat on the job yang dilaksanakan berupa:
 a. Rotasi Jabatan (Rotation Job) PT. Aksara Solopos melakukan pemindahan tugas karyawan dari satu bagian ke bagian lain untuk menyesuaikan dengan pendidikan dan keahlian karyawan. Rotasi jabatan akan menjadi sangat penting karena dapat mengurangi rasa jenuh karyawan terhadap satu pekerjaan yang sama dan terus menerus. Dengan rotasi jabatan ini maka karyawan akan memperoleh pengalaman kerja. Di tempat kerjanya yang baru, seorang karyawan akan dapat mengasah kemampuannya dalam bekerja. Di PT. Aksara Solopos ada saling keterkaitan antara manajer dan para staffnya. Keduanya dapat saling menilai demi kemajuan perusahaan. Misalnya seorang karyawan yang berada di posisi promosi dipindahkan ke bagian umum karena perusahaan menganggap karyawan tersebut lebih cocok di posisi tersebut, sehingga kinerja karyawan tersebut dapat maksimal.
b. Latihan Instruksi Pekerjaan Latihan instruksi pekerjaan di PT. Aksara Solopos dilakukan dengan cara penugasan kepada karyawan untuk menangani pekerjaan tertentu. Dengan cara ini, seorang karyawan diperintahkan melaksanakan tugas yang belum pernah atau sudah pernah dia lakukan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Melalui latihan instruksi pekerjaan atasan dapat mengetahui seberapa kemampuan karyawan tersebut. Cara ini biasanya untuk karyawan yang baru atau karyawan lama tetapi menempati posisi yang baru.
c. Magang PT. Aksara Solopos melakukan program magang dengan cara mengirimkan karyawannya ke perusahaan anak cabang Bisnis Indonesia di Jakarta dan Harian Jogja di Jogjakarta untuk mengetahui keadaan perusahaan di tempat tersebut. Keadaan di tempat karyawan tersebut tentu akan berbeda, sehingga karyawan tersebut akan terlatih untuk menghadapi masalah-masalah baru yang mungkin muncul. Jadi program magang ini dapat dijadikan sarana uji coba sebelum karyawan ditempatkan pada posisi yang baru.
d. Pembekalan (Coaching) Pada PT. Aksara Solopos pembekalan dilakukan oleh manajer kepada karyawan yang baru. Karyawan tersebut akan mendapatkan perhatian lebih dari manajernya pada awawl-awal masa kerjanya. Karyawan dibimbing agar dapat bekerja dengan baik dan dapat memahami pekerjaannya. Dalam hal ini manajer memegang peranan penting dalam proses adaptasi dan kemampuan karyawan baru untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh manajer keuangan membimbing karyawan yang baru bagai mana tugas-tugasnya dan bagaimana proses pengerjaannya.
2. Pelatihan dan Pengembangan Off The Job Pendidikan dan Pengembangan ketrampilan karyawan Off The Job dilaksanakan sendiri oleh perusahaan atau pun bekerjasama dengan inistansi lain. Pendidikan dan pelatihan ini dilaksanakan di waktu-waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Beberapa pelatihan yang dilakukan PT. Aksara Solopos antara lain :
a. Pelatihan teknis Pelatihan yang diadakan untuk menunjang tugas dan pekerjaan karyawan keseharian secara teknis. Dalam pelatihan teknis karyawan dilatih cara mengoperasian mesin cetak dan mesin-mesin baru. Karyawan baru harus berorientasi dengan mesin cetak baru yang ada pada PT. Aksara Solopos. Dengan diadakannya program ini karyawan akan dapat menggunakan mesin tersebut dengan benar dan efisien. Untuk karyawan manajerial diadakan pelatihan penggunaan program komputer yang baru dan lebih canggih. Sistem pelatihan tidak harus dilakukan pada semua karyawan, perusahaan mengikutkan beberapa karyawannya dalam training atau pelatihan yang berkaitan dengan teknis. Setelah karyawan tersebut kembali keperusahaan maka dia wajib mengajarkan pengetahuan yang telah didapatnya pada karyawan lain. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran.
b. Pelatihan untuk pengembangan kepribadian Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepribadian karyawan agar dapat meningkatkan kinerjanya. Karyawan PT. Aksara Solopos diikutkan dalam pengembangan kepribadian yang diadakan oleh perusahaan maupun oleh luar perusahaan. Pengembangan kepribadian tersebut yaitu: perusahaan mengadakan pengajian yang diadakan setiap satu kali dalam sebulan. Dengan pengajian ini karyawan diharapkan dapat lebih baik dan profesional. Disamping pengajian yang diadakan setiap bulan, PT. Aksara Solopos juga memberi perintah kepada manajer-manajer tiap bagian untuk selalu menjaga hubungan baik dengan para staff dan selalu memberi pengarahanpengarahan. Hal ini dilakukan agar suasana kerja tidak membosankan. Alternative lain yang dilakukan perusahaan adalah mengikutkan karyawannya pada kegiatan pelatihan dan pengembangan kepribadian yang diadakan oleh instansi di luar perusahaan. Misalnya kegiatan pelatihan ESQ dan seminar-seminar kepribadian lainnya.
c. Pelatihan jurnalistik Dilakukan oleh PT. Aksara Solopos untuk mengembangkan ketrampilan karyawan dibidang jurnalistik. Bahasa yang selalu berkembang menuntut redaktur untuk mengikuti perkembangan tersebut. PT. Aksara Solopos memiliki Lembaga Pelatihan Jurnalistik yang berfungsi mengembangkan kemampuan jurnalistik. Kelas pelatihan ini dibuka tiap bulan dengan waktu workshop selama tiga hari. Untuk orang luar pun dapat mengikuti kegiatan ini dengan dikenai biaya administrasi. Dalam pelaksanaan teori-teori pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat menunjang peningkatan ketrampilan karyawan. Sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan bisnis berjalan dengan hasil yang maksimal.
C. EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Untuk menilai program-program yang telah diadakan oleh PT. Aksara Solopos untuk meningkatkan ketrampilan karyawan melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan maka diadakan evaluasi mengenai pelatihan dan pengembangan yang telah diadakan, apakah target-target yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Di PT. Aksara Solopos evaluasi diadakan secara berjalan maksudnya, penilaian dilakukan setelah karyawan mengikuti pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan tersebut harus memberikan laporan secara tertulis kepada perusahaan. Laporan berisi kinerja karyawan tersebut yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah didapat dari pelatihan dan pengembangan ketrampilan. Laporan yang diterima perusahaan dari karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan akan terus diperiksa untuk mengetahui perkembangan kemampuan karyawan tersebut. Bagi karyawan yang mengalami peningkatan kemampuan dan mau mengajarkannya pada karyawan lain akan mendapat penghargaan dari perusahaan, baik berupa bonus maupun promosi jabatan.
D. INSTRUKTUR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN         KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Instruktur atau pelatih dalam pengembangan yang diadakan di PT. Aksara Solopos adalah orang atau kelompok yang memberikan pendidikan pada karyawan pada PT. Aksara Solopos baik karyawan manajerial maupun karyawan operasional. Pelatih berperan sangat penting dalam peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang diadakan perusahaan. Pada pelatihan dan pengembangan ketrampilan yang diadakan PT. Aksara Solopos menggunakan pelatih dari dalam perusahaan, dari luar perusahaan dan gabungan antara keduanya. Berbagai variasi tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan itu sendiri.
1. Pelatih dari dalam perusahaan Manajer atau kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal atau dari dalam perusahaan. Manajer bertanggungjawab memberikan pelatihan pada karyawan dibawahnya dengan memberi petunjuk-petunjuk untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Manajer juga harus mengajarkan bagimana mengoperasikan peralatan, mesin-mesin dan sebagainya. Misalnya manajer keuangan bertanggungjawab melatih semua karyawan pada bagian keuangan dan manajer tersebut bertanggungjawab atas kualitas karyawan bagian keuangan.
 2. Pelatih dari luar perusahaan Pemberi pelatihan dan pengembangan didatangkan dari luar oleh PT. Aksara Solopos bertujuan memberi pengetahuan yang baru. PT. Aksara Solopos bekerja sama dengan lembaga pelatihan Prasetya Mulya Jakarta dan LP3Y untuk para redaksi. Untuk pelatihan dan pengembangan ketrampilan manajerial PT. Aksara Solopos dan Lembaga Pelatihan Prasetya Mulya telah terjalin kerjasama yang baik untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sehingga kinerja karyawan dapat meningkat. Biasanya karyawan yang menempati posisi baru yang diikutkan dalam kegiatan ini. Misalnya : karyawan yang baru menempati posisi sebagai manajer SDM maka dia akan dikirim ke lembaga Prasetya Mulya untuk mengikuti pelatihan. Setelah kembali karyawan tersebut harus menularkan pengetahuannya pada karyawan lain.
3. Pelatih Gabungan dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan PT. Aksara Solopos mengadakan pelatihan penulisan untuk para karyawan bagian redaksi dan wartawan serta reporter dengan mendatangkan pembicara dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan. Hal ini sering dilakukan untuk memadukan pengetahuan menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
E. MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS Pada PT.
Aksara Solopos pelatihan dan pengembangan ketrampilan karywan menjadi tanggungjawab bagian SDM dan pimpinan perusahaan secara langsung. Keduanya mempunyai tanggungjawab untuk merencanakan, menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan dan pengembangan dan melakukan evaluasi terhadap hasilnya. Adapun manfaat yang diperoleh dari diadakannya pelatihan dan ketrampilan karyawan pada PT. Aksara Solopos adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja karyawan baik secara manajerial maupun secara operasional.
2. Meningkatkan kemampuan karyawan terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi
3. Menghemat waktu karyawan baru untuk belajar mengenai apa yang harus karyawan tersebut kerjakan.
4. Membantu memecahkan masalah operasional misalnya bagaimana mengoperasikan mesin cetak yang baru dengan teknologi yang baru pula.
5. Sebagai sarana karyawan baru untuk beradaptasi dengan suasana kerja yang ada pada PT. Aksara Solopos.
6. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kepribadian karyawan.
7. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi karyawan dalam bekerja sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
8. Mempersiapkan karyawan untuk promosi pada posisi baru. Dengan diadakannya pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan dengan baik dan sesuai kebutuhan perusahaan, sumber daya manusia pada PT. Aksara Solopos secara kualitas akan meningkat. Kegiatan ini juga dapat memupuk rasa kerja secara bersama-sama antar karyawan. Dari berbagai manfaat tersebut telah didapat oleh karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan ketrampilan namun ada beberapa karyawan yang kurang merespon kegiatan tersebut dengan alasan tidak ada waktu.
F. HAMBATAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETRAMPILAN KARYAWAN PT. AKSARA SOLOPOS
Hambatan atau kendala yang muncul dalam pengadaan pelatihan dan pengembangan ketrampilan pada PT. Aksara Solopos berada pada sumber daya manusianya sendiri. Karyawan yang telah ditunjuk untuk mengikuti pelatihan diberi perintah secara langsung oleh perusahaan melalui surat resmi.
Untuk karyawan yang berhalangan mengikuti harus memberikan keterangan yang jelas seperti sedang sakit, sehingga posisinya dapat digantikan oleh karyawan yang lain. Namun banyak karyawan yang tidak mengikuti pelatihan tanpa memberitahukan atau ijin pada pihak perusahaan sehingga peluang terbuang sia-sia. Karyawan masih beranggapan bahwa kegiatan tersebut tidak penting. Kurangnya kesadaran karyawan ini yang membuat beberapa kali pengadaan pelatihan kurang menuai hasil yang maksimal.
Selain dari individu karyawan sendiri, PT. Aksara Solopos juga mendapat kendala dari perusahaan yang kurang sering mengadakan atau mengikutkan karyawannya dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan karena terbentur biaya yang sangat tinggi. Sebagai contoh pelatihan mengenai SDM yang bekerja sama dengan Prasetya Mulya harus mengeluarkan biaya tiga juta per orang. Hal ini menjadi pertimbangan perusahaan sebelum mengikutkan karyawan dalam pelatihan dan pengembangan ketrampilan.
 G. UPAYA UNTUK MENGATASI HAMBATAN
 PT. Aksara Solopos dalam menghadapi berbagai kendala tersebut melakukan berbagai langkah.
Seperti karyawan yang sudah mengikuti pelatihan dan pengembangan namun dia tidak mau menularkan pengetahuannya pada karyawan lain maka karyawan tersebut tidak akan mengikutkannya dalam pelatihan dan pengembangan lagi. Perusahaan menganggap bahwa karyawan tersebut Team Worknya buruk, sehingga hal tersebut dapat dijadikan hukuman dan pelajaran. Untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan,
PT. Aksara Solopos biasanya menjalin kerjasama dengan cara : Lembaga tersebut dapat iklan pada Harian Solopos sebagai balas jasa Solopos dapat mengikutkan karyawannya dalam pelatihan yang diadakan lembaga tersebut dengan biaya yang sedikit atau bahkan gratis.
Disamping itu PT. Aksara Solopos juga mengintensifkan laporan karyawan yang telah mengikuti pelatihan dan pengembangan untuk terus mengawasi peningkatan kinerjanya. Secara selektif PT. Aksara Solopos mengikutkan dan mengadakan program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan. Karena selektif inilah kegiatan pelatihan dan pengembangan ketrampilan belum menjangkau semua karyawan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan pengamatan penulis laksanakan di PT. Aksara Solopos, bahwa program peningkatan kinerja ada tiga yaitu motivasi, pendidikan dan latihan, serta rotasi jabatan. Ketiga hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik, hanya saja pada saat pengadaan masih menunggu kerjasama demgan instansi lain.
 2. Pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos dilakukan dengan dua cara yaitu on the job trainining dan off the job training. Evaluasi hasil pelatihan dan pengembangan dilihat dari laporan secara tertulis yang diberikan oleh karyawan yang mengikuti pelatihan dikaitkan dengan pekerjaannya sehari-hari. Namun dalam pemilihan karyawan yang akan diikutkan dalam pelatihan dan pengembangan belum tersistem dengan baik karena belum semua karyawan diikutkan dalam program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan.
3. Dalam pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan PT. Aksara Solopos mengalami kendala-kendala diantaranya karyawan yang kurang merespon untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan serta harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan di PT. Aksara Solopos telah terlaksana dengan baik, namun perlu adanya peningkatan yang lebih baik dalam system pemilihan karyawan yang akan mengikuti pelatihan dan pengembangan agar program ini mendapat hasil yang maksimal di semua bagian.
B. SARAN
Pada bab ini penulis menyampaikan saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Aksara Solopos dalam pengadaan Pelatihan dan Pengembangan ketrampilan karyawan, yaitu :
1. Agar karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan dapat merespon dan mengikuti dengan maksimal maka perlu diberi pelatihan dan pengembangan ketrampilan sesuai dengan diskripsi bidang kerjanya.
2. Sistem yang lebih baik dalam pemilihan karyawan yang akan di ikutkan dalam program pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan misalnya asas senioritas sesuai dengan urutan masa kerja







Tidak ada komentar:

Posting Komentar